KANAL24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) kini punya mahasiswa berprestasi (mawapres) baru. Ia adalah Abdul Mudjib Sulaiman Wahid, mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik. Mudjib baru saja menerima gelar mawapres pada hari Sabtu (8/5/2021) kemarin dalam Pemilihan Mawapres UB Tahun 2021 secara daring.
Sehari setelah menerima gelar mawapres, Mudjib bercerita kepada kanal24.co.id tentang perjalanannya hingga berhasil menyandang gelar prestisius tersebut. Mudjib mengatakan, setelah mengikuti rangkain seleksi dan berhasil lolos di tingkat fakultas, ia kemudian mengikuti seleksi di tingkat universitas.
“Alhamdulillah dari seluruh rangkaian, saya terpilih menjadi Mawapres Utama Universitas Brawijaya dan akan mewakili UB di tingkat nasional,” tuturnya, minggu (9/5/2021).
Mudjib mengaku, seiring berjalannya waktu ia merasakan bahwa Pilmapres bukan hanya ajang untuk kompetisi saja. Namun, apa yang bisa ia berikan untuk masyarakat luas. Oleh karena itu, ia menciptakan inovasi bernama AIRIngs.
AIRIngs adalah alat sterilisasi udara untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 di kabin transportasi umum. Alat ini terintegrasi IoT, yang berguna untuk menghindarkan rasa kekhawatiran bagi penumpang karena kondisi udara bisa dipantau melalui smartphone.
Pada prinsipnya alat ini seperti alat purifikasi udara lainnya, namun bedanya alat ini mampu membunuh virus dan mematikan pergerakan virus. Selain itu, alat ini juga mengeluarkan udara bersih yang mengandung ozone dengan pencampuran zat tertentu agar tidak membahayakan, ozone inilah yang bisa berfungsi sebagai disinfektan untuk mematikan virus yang masih menempel pada benda-benda padat. Jadi alat ini tidak hanya mematikan virus di udara bebas, namun juga virus di benda padat.
Adapun klebihan AIRIngs ini adalah terintegrasi IoT, sehingga kondisi udara bisa dipantau secara realtime dari smartphone. Hal ini berfungsi agar pengguna tidak merasa khawatir akan kondisi udara yang bersih atau tidak.
Pasca terpilih sebagai mawapres, pemuda asli Malang ini mengatakan akan langsung berfokus untuk persiapan Pilmapres tingkat nasional dengan memperbaiki segala kekurangan diri maupun KTI yang telah dinilai oleh Dewan Juri.
Lalu, ia bersama rekannya Ihza mahasiswa Teknik Elektro 2018, saat ini tengah mengembangkan AIRIngs menjadi sebuah start-up dan berusaha untuk mengkomersialisasikan produk ini dengan mengajukan pendanaan ke berbagai pihak. Hal ini juga dalam rangka mengurangi penyebaran virus Covid-19, utamanya di klaster transportasi umum.
“Saya sangat berharap sekali, jika UGM punya GeNose, UNPAD punya CEPAD, maka AIRIngs ini semoga bisa menjadi ikon UB untuk produk pencegahan penyebaran Covid-19,” pungkasnya.(Meg)