KANAL24, Jakarta – Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ) merilis angka realisasi investasi periode triwulan IV (Oktober-Desember) 2019 sebesar Rp208,3 triliun. Angka realisasi ini meningkat 12 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018.
Sementara itu realisasi investasi sepanjang tahun 2019 (Januari-Desember) adalah sebesar Rp809,6 triliun atau 102,2 persen dari target realisasi investasi tahun 2019 sebesar Rp792 triliun.
Kepala BKPM , Bahlil Lahadalia mengatakan peningkatan realisasi investasi di tahun 2019 ini memperteguh komitmen BKPM untuk terus mengawal dan mengeksekusi investasi yang selama ini terhambat lantaran birokrasi dan perizinan yang ruwet. Dari realisasi investasi pada periode triwulan IV 2019 ini berhasil menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 330.539 orang.
Sedangkan secara total penyerapan tenaga kerja Indonesia sepanjang tahun 2019 mencapai 1.033.835 orang.
“Ini janji saya, Jumlah realisasi investasi di tahun 2019 akan capai target. Kami terus fokus pada investasi berkualitas dan investasi yang menggandeng UMKM agar menciptakan multiplier effects bagi masyarakat sekitar, sebagaimana KPI (Key Performance Indicator) BKPM ,” tegas Bahlil dalam Konferensi Pers di Kantor BKPM , Rabu (29/1/2020).
Selama periode triwulan IV 2019, realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ) mencapai Rp103 triliun atau meningkat 18,5 persen. Sementara realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp105,3 triliun atau meningkat 6,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018.
Dari sisi lain investasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp103,8 triliun atau meningkat sebesar 22,6 persen. Sedangkan realisasi investasi di Pulau Jawa mencapai Rp104,5 triliun atau meningkat 3,2 persen pada periode triwulan IV 2019 ini dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2018.
“Bahwa realisasi investasi di luar Pulau Jawa dan Jawa itu hampir sama, di luar Jawa sekitar 47 persen dan di Jawa 53 persen. Ini menandakan bahwa fokus investor dalam rangka invetasi bisnis di Indonesia tidak lagi Jawa sebagai alternatif satu – satunya, ini terjadi akibat karena infrastruktur di luar Jawa sudah semakin membaik sekalipun tidak sebaik Jawa,” sambung Bahlil.
Dijelaskan tahun 2020 ini, BKPM menargetkan angka realisasi investasi sebesar Rp886 triliun. Target ini ditetapkan agar mampu mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen di tahun ini. Dari target tersebut diharapkan realisasi investasi dari PMA bisa mencapai minimal 55 persen dari total realisasi investasi di tahun 2020.
“Apakah ini (target) bisa terealisasi di tahun 2020? Ini bukan mustahil, karena kita akan selesaikan Omnibus Law dimana banyak persoalan regulasi yang tumpang tindih antara daerah dan pusat akan terselesaikan, sehingga bisa mendorong realisasi lebih kencang,” pungkas Bahlil (sdk)