KANAL24, Malang – Virus corona varian Delta asal India mulai merepotkan banyak negara, termasuk Indonesia. Varian Delta telah menyebar di Kudus, Jawa Tengah, dan mendominasi penularan virus corona di daerah itu. Bukan hanya di Kudus, kasus Covid-19 dengan varian Delta juga ditemukan di sejumlah daerah lainnya, salah satunya di Bangkalan, Jawa Timur. Lantas, apa sebenarnya virus corona varian Delta tersebut? Kanal24.co.id menghubungi dr. Andrew William Tulle, M.Sc, staf divisi virologi departemen mikrobiologi klinik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), Jumat (18/6/2021).
Andrew menuturkan, varian Delta (B1.617.2) sebelumnya dikenal sebagai varian India merupakan varian dari virus SARS-CoV-2 penyebab COVID yang diidentifikasi pertama kali di India Desember 2020. Tapi saat ini varian Delta sudah ditemukan di sekitar 80 negara. Penelitian di Inggris menunjukkan bahwa per Mei 2021 varian Delta lebih mendominasi varian SARS-CoV-2 di Inggris daripada varian Inggris (B.1.1.7). Penelitian menunjukkan bahwa varian Delta ini mengalami 2 mutasi penting di protein S (spike), sehingga varian delta (B1.617.2) 60 persen lebih mudah ditransmisikan daripada varian alfa (B.1.1.7) yang dikenal sebagai varian Inggris.
“Varian Delta lebih fit untuk hidup di saluran pernapasan dibandingkan varian-varian sebelumnya. Varian ini dikhawatirkan dapat menyebabkan munculnya gelombang COVID baru di beberapa negara maju,” katanya.
Lebih lanjut, data di Inggris juga menunjukkan bahwa gejala yang ditimbulkan varian Delta adalah sakit kepala, nyeri tenggorokan dan hidung berair (pilek), berbeda dengan varian sebelumnya yang menimbulkan demam, batuk dan hilangnya kemampuan membau. Ada dugaan juga bahwa varian Delta ini meningkatkan risiko kebutuhan untuk rawat inap dibandingkan varian-varian sebelumnya. Penelitian sementara juga mengindikasikan adanya penurunan efektivitas vaksin, dengan data yg tersedia untuk vaksin tipe mRNA seperti Pfizer dan tipe vector virus seperti Astra Zeneca masih efektif tapi efektivitasnya menurun.
Andrew mengatakan meski varian baru virus COVID muncul, langkah pencegahan yang bisa dan harus dilakukan oleh masyarakat yakni tetap dengan protokol kesehatan, memakai masker, hand hygiene, etika batuk, jaga jarak, dan tidak berkerumun, hal ini dikarenakan rute transmisinya masih sama dengan varian virus lain. (Meg)