KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan melanjutkan proses pelemahan jangka pendek, setelah kemarin kembali ditutup di zona merah dengan penurunan 0,34 persen ke level 6.351.
Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, secara teknikal laju IHSG breakout support Moving Average Five Day (MA-5) dan bertahan pada support MA-20. Pergerakan pulled back bearish trend dengan stochastic dan RSI bergerak bearish dari area jenuh beli ( overbought ).
“Sehingga, kami memproyeksikan IHSGakan bergerak cenderung melemah dengan kisaran support-resistance 6.285-6.370,” kata Lanjar, di Jakarta, Selasa (9/7/2019).
Dia menyebutkan, pada perdagangan kemarin mayoritas bursa Asia ditutup melemah, tercermin dari penurunan indeks Nikkei (-0,98 persen), Topix (-0,89 persen), Hang Seng (-1,54 persen) dan Shanghai (-2,32 persen). “Saham-saham teknologi turun tajam terpukul oleh pembatasan ekspor Jepang pada bahan semikonduktor,” ucap Lanjar.
Sementara itu, kemarin IHSG ditutup melemah 0,34 persen ke level 6.351, dipengaruhi oleh penurunan indeks sektor pertambangan (-1,08 persen) dan konsumer (-0,9 persen). “Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp213,6 miliar dengan pergerakan rupiah melemah 0,18 persen ke level Rp14.108 per dolar.
Dengan demikian, jelas Lanjar, adanya potensi penurunan lanjutan pada laju IHSGhari ini bisa disikapi pelaku pasar dengan mengakumulasi enam saham berikut:
1. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP)
2. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)
3. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
4. PT Astra International Tbk (ASII)
5. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
6. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS). (sdk).