KANAL24 – Demi mengincar pendapatan senilai Rp 11,5 triliun hingga akhir tahun nanti, PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) akan memperkuat lini usaha khususnya di pasar kecantikan dan kesehatan.
Menurut Direktur Utama KAEF, Verdi Budidarmo, pasar farmasi di Indonesia mencapai Rp 140 triliun per tahun.
“Nah, yang paling menarik saat ini adalah segmen pasar suplemen makanan (dan kecantikan),” jelasnya sebagaimana dilansir Kontan, Sabtu (28/9/2019).
Pasar suplemen makanan, hingga kini diperkirakan mencapai Rp 4,5 triliun. KAEFmemproyeksikan nilai pasar suplemen makanan pada 2020-2021 mencapai Rp 20 triliun hingga Rp 25 triliun.
Adapun pasar kecantikan ditaksir mencapai Rp 80 triliun hingga Rp 90 triliun dengan pertumbuhan lebih dari 30% per tahun. Potensi pasar yang terus bertumbuh menjadi alasan KAEF terjun ke bisnis kecantikan dan kesehatan, sekaligus melengkapi ekosistem bisnis di sektor ritel.
Gerai KAEF yang kerap dikenal melayani kebutuhan obat dan alat kesehatan secara total jumlahnya sebanyak 1.261 gerai dan tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.
Dari semua gerai tersebut, KAEF telah mengoperasikan dua gerai Health & Beauty. Gerai pertama berlokasi di Surabaya dan gerai kedua di Cibubur.
KAEF akan membuka gerai ketiga di Seminyak, Bali sehingga total ada tiga gerai Health & Beauty disepanjang tahun ini.
Guna mendukung ekspansi gerai kesehatan dan kecantikan, KAEF siap menggelontorkan dana dana Rp 100 miliar.
“Investasi setiap gerai membutuhkan dana sekitar Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar di luar sewa,” papar Verdi.
Verdi juga menyebutkan, untuk segmen usaha Health & Beauty,
KAEF menargetkan saban tahun bisa membuka 10 gerai baru di kota-kota besar Indonesia.
Untuk itu, manajemen KAEF telah menyiapkan dana investasi sebesar Rp 50 miliar hingga Rp 100 miliar.
Adapun sepanjang 2019, secara total KAEF telah mengalokasikan dana belanja modal (capex ) sebesar Rp 4,2 triliun.Setelah gerai Health & Beauty beroperasi beberapa waktu, KAEF mencatatkan transaksi penjualan hingga Rp 500 juta per bulan.
Mengacu pada penjualan gerai pertama yang bagus, KAEF menargetkan transaksi sebesar Rp 700 juta pada gerai kedua di Cibubur karena didukung lokasi yang strategis.
Hingga Agustus 2019, Grup Kimia Farma mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 30,95% menjadi Rp 6,1 triliun. “Hingga akhir tahun ini, kami mengincar pendapatan Rp 11,5 triliun atau tumbuh 45% dibandingkan tahun lalu,” papar Verdi. (sdk)