KANAL24, Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi pekan terakhir Maret 2021 sebesar 0,08 persen (M-o-M). Berdasarkan hasil survei tersebut, inflasi secara tahun kalender sebesar 0,44 persen year to date (ytd) dan secara tahunan sebesar 1,36 persen year on year (yoy).
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menjelaskan penyumbang utama inflasi Maret 2021 sampai dengan minggu keempat yaitu komoditas cabai rawit sebesar 0,04 persen (M-o-M), bawang merah sebesar 0,03 persen (M-o-M). Kemudian tomat dan ikan mas masing-masing sebesar 0,01 persen (M-o-M).
“Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain cabai merah dan emas perhiasan sebesar -0,03 persen (M-o-M),” ulas Erwin dalam keterangan persnya.
Sementara itu, aliran dana asing yang masuk dalam kurun waktu tersebut (22 – 25 Maret 2021) sebesar Rp990 miliar. Aliran dana asing masuk itu diwujudkan melalui pasar SBN sebesar Rp260 miliar dan melalui pasar saham sebesar Rp730 miliar. Untuk premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke 86,49 bps per 25 Maret 2021 dari 73,56 bps per 19 Maret 2021.
“Berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto sebesar Rp9,32 triliun,” pungkas Erwin.(sdk)