KANAL24, Malang – Ilmu pengetahuan generasi muda harus didasari dengan adab (attitude) yang baik dan adab harus didahulukan dibanding ilmu pengetahuan. Karena adab itu merupakan tempat (wadah) dari ilmu tersebut. Tanpa tempat yang baik, ilmu pengetahuan tidak berguna, bahkan bisa merugikan.
Penjelasan tersebut dikemukakan K. H. A. Muwafik Saleh, S. Sos, M.Si ketika memberikan materi tentang kode etik mahasiswa, minggu (22/8/2021) dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2MB) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univeritas Brawijaya (FISIP-UB).
Dihadapan 1242 mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan itu secara daring, Muwafik menambahkan bagi setiap pembelajar, termasuk mahasiswa, menyiapkan wadah berupa adab itu harus didahulukan, sebelum meraih ilmu.
Kualitas sumber daya manusia (SDM), menurut kandidat doktor sosiologi itu, ditentukan tiga komponen meliputi adab (attitude), pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill). Pengetahuan dan keterampilan diraih melalui proses belajar dan pelatihan.
“Sedang adab diperoleh melalui proses interaksi dengan lingkungan, sehingga hasilnya bisa positip atau negatif. Jika seseorang bersikap jujur, amanah, rendah hati, sopan, tentu bernilai positif. Tetapi jika suka berbohong, sombong, khianat, tidak amanah tentu bernilai negatif. Jadi skala attitude mungkin negatif hingga positif,” tambahnya
Muwafik menjelaskan, rumusan kualitas SDM merupakan perkalian dari attitude dengan nilai min hingga plus, knowledge berskala nol hingga 100 dan skill juga berskala nol hingga 100. Jadi meskipun lulusan S-1 itu misal skalanya 70, dan keterampilan 80 tetapi adab (attitude atau etika) suka berbohong atau sombong nilainya min 1.
“Dengan rumus itu berarti nilai lulusan tersebut akan menjadi minus pula. Jadi semakin kurang baik adabnya, akan semakin tinggi nilai negatifnya. Artinya, nilai adab atau akhlaq menjadi penentu kualitas dan nilai tambah atas keilmuan seseorang,” tambah dosen Jurusan Komunikasi FISIP-UB itu.
Akhirnya Muwafik berpesan, hanya orang terhormat yang dapat menghormati orang lain, dan hanya orang mulia yang dapat memuliakan orang lain.(sdk)