KANAL24, Malang – Pandemi Covid-19 menjadi tantangan yang luar biasa bagi dunia pariwisata tumbuh sesuai dengan protokol kesehatan. Satu sisi harapan Pemerintah Indonesia mengembangkan pariwisata melalui kunjungan wisatawan domestik mapun internasional namun kondisi prokes yang harus disiplin terkadang menjadi kontra produktif terhadap upaya pengembangan pariwisata.
Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur UB Media dan Communication, Anang Sujoko, S.Sos., M.Si., D.COMM pada webinar “The New of Me : Break Insecurity Spread Positivity” yang diselenggarakan oleh Paguyuban Joko Roro Kabupaten Malang, Sabtu (1/5/2021).
Anang mengapresiasi kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan oleh Joko Roro Kabupaten Malang yang merupakan salah satu upaya dari kalangan muda untuk peduli terhadap bangsanya untuk memberikan dukungan positif dan nyata khususnya untuk pariwisata di Kabupaten Malang.
“Kami mendukung sepenuhnya kegiatan ini sebagai bukati nyata bahwa partisipasi media tidak bisa terlepas dalam pengembangan dunia pariwisata. Sehingga ketika berbicara era pandemi, maka bagaimana membangun positif dunia pariwisata Indonesia. Joko Roro sebagai the agent of tourism mempunyai sebuah peranan yang sangat vital untuk mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan pariwisata. Melalui duta-duta wisata Joko Roro, pariwisata Kabupaten Malang saya yakin dan optimis berpotensi untuk jauh lebih maju,” jelas Anang.
Dosen komunikasi FISIP UB itu juga mengajak untuk bersama-sama menyebarkan semangat positif, untuk mempromosikan pariwisata yang ada di Kabupaten Malang menjadi sebuah daya tarik tersendiri dalam upaya menghidupkan kembali ekonomi kreatif yang ada di kabupaten tersebut.
Pada webinar ini, peserta Pemilihan Joko Roro 2021 juga menerima materi tentang tema yang diangkat, yang dipaparkan oleh professional soft skill trainer, Rian Priyo Hardi, CT.NNLP yang juga merupakan Joko Kabupaten Malang tahun 2006. Rian memberikan materi salah satunya yakni The Golden Glue, yang meliputi refleksi, analisis, evaluasi, dan aksi.
Pertama, untuk refleksi, peserta Joko Roro Kabupaten Malang diminta untuk mengenali 3P (Perasaan, Pikiran dan Perilaku) yang berguna dan merugikan. Kemudian sadari berbagai pengalaman hidup yang menyakitkan dan menyenangkan.
“Selanjutnya, adalah analisa bagaimana perasaan dan perilaku tersebut terbentuk. Pahami ada masa lalu yang mengganggu atau tidak,” katanya.
Ketiga yakni evaluasi perasaan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain, mulai memahami perasaan, perilaku dan pikiran mana yang terbentuk oleh masa lalu atau pikiran pribadi.
“Rencanakan anda ingin mencoba meningkatkan kompetensi atau mencoba mengurangi itu dengan cara apa.
Rencanakan kegiatan-kegiatan yang membuat anda perlahan demi perlahan mulai meningkat security tentang diri dan juga emotional security tentang orang lain, kemudian terakhir adalah aksi. Mengurangi rasa sakit dan insecure yang masih bisa dirasakan dengan melakukan kegiatan-kegiatan membuat nyaman dan meningkatkan kepercayaan diri,” tutup Raka Jawa Timur 2007 tersebut. (Meg)