KANAL24, Malang – Keberadaan Kampung Tangguh sebagai upaya dalam membantu mencegah penyebaran Covid-19 dengan memanfaatkan solidaritas dan modal sosial terus berkembang, bukan hanya fokus kepada kesehatan saja melainkan bidang lain yang juga terdampak, salah satunya ketahanan pangan. Selasa, 18/8/2020, bertempat di Balai Desa Sitirejo, Wagir, Kabupaten Malang, digelar Pelatihan Depo Pangan Kampung Tangguh.
Pelatihan tersebut merupakan rangkaian dari program Sinau Nang Ndeso oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB).
Pelatihan Depo Pangan ini dihadiri oleh Kepala DPMD Pemprov Jatim, Camat Wagir, Danramil Wagir, Kapolsek Wagir, serta 60 kader Kampung Tangguh se Malang Raya.
Pemateri pada pelatihan ini, Mangku Purnomo, SP., M.Si., Ph.D yang juga merupakan Wakil Dekan 2 FP UB mengatakan bahwa pandemi ini belum jelas berakhir, sehingga perlu upaya dalam pemulihan ekonomi.
“Lumbung pangan Kampung Tangguh yang bersifat sosial harus bergeser menjadi ekonomi sosial. Pangan tetap menjadi tumpuan utama perekonomian desa. Oleh karena itu, segala upaya pencegahan covid harus mendukung pemulihan ekonomi,” kata Penggagas Kampung Tangguh tersebut.
Pelatihan yang diberikan meliputi prinsip-prinsip pengembangan depo pangan kampung, pembiayaan, administrasi, jejaring depo pangan, pengemasan, promosi dan kerjasama antar kampung, serta tentang pengemasan dan distribusi pangan kampung.
Bukan hanya digelar di Desa Sitirejo saja, rencananya rabu (19/8/2020) esok, agenda serupa juga dilaksanakan di Kampung Cempluk, Dau, Kabupaten Malang. (Meg)