KANAL24, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut ada tiga game changer yang akan sangat menentukan dalam pemulihan ekonomi Indonesia pada tahun 2021. Ketiganya memperkuat optimisme bahwa pemulihan ekonomi akan terus menguat pada tahun ini.
“Indonesia optimis pandemi bisa dikendalikan, meskipun tetap waspada. Sehingga aktivitas ekonomi sosial akan mulai berangsur pulih,” kata Sri Mulyani dalam “Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional Temu Stakeholders” secara virtual, Denpasar, Bali, Jumat (9/4/2021).
Tiga game changer itu adalah, pertama, intervensi kesehatan melalui vaksinasi gratis, disertai dengan penegakan protokol kesehatan 3M, 3T, fasilitas kesehatan dan penambahan Alat Pelindung Diri (APD).
Kedua, menjaga kesinambungan bisnis, terutama dukungan untuk UKM dan koperasi. Selain itu mendorong program prioritas untuk mendukung penciptaan lapangan kerja.
Pemerintah juga melanjukan “Program Perlindungan Sosial berupa PKH, Kartu Sembako, BST, BLT DD, Pra Kerja, Diskon Listrik, subsidi internet,” ujar Sri Mulyani.
Ketiga, melakukan reformasi struktural melalui UU No 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja. UU ini akan memperluas penyediaan lapangan kerja, pemberdayaan UMKM , mendorong reformasi regulasi.
Beleid baru ini juga memunculkan lahirnya Souvereign Wealth Fund (SWF). “UU ini juga akan memperbaiki peringkat Ease Doing of Business,” jelas Sri Mulyani.
Sri Mulyani menegaskan APBN 2021 didesain untuk terus mendukung pemulihan ekonomi Indonesia. Pendapatan Negara ditargetkan mencapai Rp1.743,6 triliun. Belanja Negara ditargetkan mencapai Rp2.750,0 triliun. Defisit diperkirakan mencapai Rp1.006,4 triliun dan Pembiayaan ditargetkan mencapai Rp1.006,4 triliun.
“Pemerintah juga mengalokasikan anggaran PEN 2021 sebesar Rp699,43 triliun. Jumlah ini meningkat 22% dibandingkan realisasi PEN 2020,” tutup Sri Mulyani. (sdk)