KANAL24, Malang – Sebagai salah satu pusat UTBK-SBMPTN 2021, Universitas Brawijaya (UB) bukan hanya secara ketat menerapkan protokol kesehatan tetapi juga menyediakan fasilitas penunjang bagi calon mahasiswa. Salah satunya adalah penyediaan shuttle bus.
Menurut Huda bagian sarana prasarana UB, shuttle bus ini digunakan untuk memudahkan mobilisasi peserta ujian.
“Jadi shuttle bus ini digunakan untuk peserta ujian yang datang dengan jalan kaki atau menggunakan angkutan umum yang lokasi ujiannya berjarak cukup jauh dari gerbang masuk veteran ini,” ungkapnya, Selasa (13/4/2021)
Total shuttle bus yang disediakan oleh panitia ada 2 buah mobil berjenis minibus.
Tiap minibus tersebut, bisa mengangkut hingga 7 orang. Namun, jumlah ini tidak pasti sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan. Jam keberangkatan shuttle bus ini juga tentative, Huda mengatakan bahwa petugas tidak ingin peserta ujian menunggu terlalu lama karena mereka masih harus melakukan beberapa proses screening saat nanti tiba di ruang ujian.
Shuttle bus ini mulai beroperasi di sesi pagi dari jam 05.30 WIB dan di sesi siang dari jam 11.00 WIB.
Kedua armada tersebut parkir di depan Gedung Graha Medika FK UB atau setelah peserta memasuki gerbang utama veteran. Peserta yang berlokasi ujian di fakultas seperti FPIK, FAPET, FISIP, FT, FH, FIA, dan FEB dapat langsung menggunakan fasilitas tersebut karena letaknya jauh dari gerbang utama. Sementara bagi peserta yang mendapat lokasi ujian di FK,FKH, FILKOM, FP, FTP dapat langsung mengakses dengan jalan kaki.
Huda menambahkan fasilitas ini hanya diperuntukkan saat keberangkatan saja, sementara jika waktunya pulang, peserta akan langsung dapat mengakses gerbang keluar yang telah diatur oleh panitia.
Tim kanal24.co.id mencoba menaiki shuttle bus bersama dengan 3 peserta yang saat itu kebetulan mendapat lokasi ujian yang cukup jauh yakni di FPIK dan FEB. Penta dan Nita yang berasal dari Jombang merasa sangat terbantu dengan adanya shuttle bus ini.
Mereka tidak perlu berjalan terlalu jauh untuk menuju lokasi ujian. Hal senada juga diungkapkan oleh Vika peserta asal Blitar yang merasa dengan adanya shuttle bus ini waktu yang ia gunakan lebih efisien. (Meg)