KANAL24, Malang – UB kembali keluar sebagai juara umum pada gelaran The 5th UTU (Universitas Teuku Umar) Awards 2019 (16/11/19). Kampus biru ini telah mendapat juara umum empat kali berturut-turut pada ajang kerja sama antara UTU dengan Kemenristekdikti ini.
UB berhasil meraih tiga juara 1 dan satu juara 2 dari empat tim yang diutus. Juara 1 kategori Desain Toko Online, kategori Produk Inovasi Berbasis Pertanian dan Perikanan, serta kategori Riset Unggulan Berbasis Kewirausahaan. Sementara di kategori Perencanaan Bisnis, UB harus mengakui keunggulan tim tuan rumah, yang berhasil merebut juara 1.
Kanal24.co.id berkesempatan mewawancarai salah satu tim dari yang menjadi utusan pada kompetisi ini yakni tim dari FPIK UB. Tim yang terdiri dari Izzah Linatul Khariroh, Alvu Sya’ban Al Kareem, dan Naufal Abiyyu menjelaskan tentang produk yang mereka teliti yakni Vortine.
Alvu menjelaskan bahwa Vortine merupakan produk keratin treatment untuk rambut dari bahan-bahan alami. Adapun bahan dasar pembuatannya adalah bulu ayam kampung dan daun apu-apu air. Manfaat Vortine ini untuk meluruskan rambut seperti yang digunakan di salon-salon pada umumnya, akan tetapi Alvu mengklaim bahwa produk mereka lebih aman jika dibandingkan dengan produk konvensional yang menggunakan bahan kimia dan merupakan produk impor.
“Produk Keratin yang biasa kita temui di salon-salon merupakan produk impor berbahan kimia yang berbahaya karena mengandung formalin. Vortine ini selain aman dan dapat meluruskan rambut juga memiliki manfaat tambahan yakni membuat rambut lebih sehat,” terangnya.
Vortine ini merupakan produk modifikasi dari Provit, produk yang sebelumnya digunakan oleh anak muda FPIK ini berlaga di ajang PIMNAS 2019 lalu. Jika Provit sudah memiliki hak paten, Vortine ini masih dalam tahap pengembangan dan sedang dalam tahap pengurusan hak paten. Sehingga, produk ini belum dapat dijual di pasaran.
Produk yang mulai dikembangkan sejak bulan Juli 2019 ini menggunakan bulu ayam yang dibeli dari daerah Jodipan Kota Malang. Sedangkan, untuk daun apu-apu air didapat di daerah sekitar sawah-sawah tepatnya di Sumberpasir dan Daerah jalan ikan-ikanan di Kota Malang.
“Bulu ayam kampung mengandung keratin yang sama dengan rambut manusia. Sedangkan untuk daun apu-apu air diambil kandungan flavonoid dan terpenoid yang bermanfaat sebagai anti ketombe dan anti oksidan,” tambah mahasiswa semester 5 itu.
Proses pembuatan Vortine adalah bulu-bulu ayam dan daun apu-apu air dicuci bersih terlebih dahulu kemudian dikeringkan dan dilanjutkan dengan ektraksi dan maserasi. Produk ini sudah masuk uji coba di lab. kimia FMIPA UB untuk uji logam berat dan uji kandungan formalin di Dinas Kesehatan Kota Malang. Hasilnya, Vortine mengandung nol formalin dan kandungan logam beratnya dibawah ambang batas yang artinya aman untuk digunakan.
“Kedepan kami ingin ikut PPBT (Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi) dari Kemenristekdikti. Kami ingin ikut itu, karena pembiayaan dari Dikti cukup besar sehingga kami membutuhkannya supaya produk ini bisa berlanjut dan bisa produksi sendiri. Harapannya, Vortine bisa bermanfaat dan kedepannya bisa dikembangkan lagi. Semoga ini bisa kami produksi sendiri dan bermanfaat bagi UB maupun FPIK,” tandasnya. (meg)