KANAL24, Jakarta – Ditopang kontribusi dari infrastruktur dan gedung, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) membukukan perolehan kontrak batu senilai Rp2,67 triliun per Februari 2021.
Realisasi itu mencerminkan ketercapaian 6,65 persen dari target nilai kontrak baru yang ditetapkan emiten dengan kode saham WIKA untuk tahun ini senilai Rp40,12 triliun.
Menurut Sekretaris Perusahaan WIKA, Mahendra Vijaya 80 persen dari kontrak baru itu selain berasal dari segmen infrastruktur dan gedung, untuk yang sebesar 20 persen juga berasal dari segmen industri, properti, serta EPCC .
Sebelumnya, pada awal Februari, Mahendra sempat mengungkapkan perseroan tengah dalam proses tender senilai total sekitar Rp15 triliun. Oleh karena proses tender masih berlangsung, dia belum bisa menyampaikan proyek-proyek tersebut secara mendetail. Dalam perkembangan terpisah, WIKA sampai saat ini juga belum merilis laporan keuangan tahunan 2021.
Sementara dari anak usaha, yaitu PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) membukukan koreksi pendapatan di sepanjang 2020 akibat proyek konstruksi yang sepi akibat pandemi.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2020, WEGE mencatatkan pendapatan senilai Rp2,81 triliun atau turun 38,47 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan tahun sebelumnya Rp4,56 triliun.
Pelemahan pendapatan pun menggerus laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk. Anak usaha WIKA ini mengalami penurunan laba bersih sebesar 66,06 persen yoy menjadi Rp153,28 miliar dari sebelumnya Rp451,65 miliar.
Selanjutnya PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) membukukan pendapatan senilai Rp4,80 triliun atau turun 32,18 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan Rp7,08 triliun pada 2019. Penurunan pendapatan pun menekan laba perseroan sebesar 75 persen menjadi Rp128,05 miliar.(sdk)