KANAL24 – PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan meningkatkan bisnis luar negeri karena diyakini bisa meningkatkan kinerja secara signifikan.
WIKA bahkan optimistis bisnis luar negeri bisa berkontribusi 9% terhadap pendapatan perseroan tahun ini. Untuk itu dalam jangka panjang, kontribusi bisnis luar negeri WIKA ditargetkan mencapai 10%.
Menurut Sekretaris Perusahaan Wika, Mahendra Vijaya, agar bisa meningkatkan kontribusi bisnis luar negeri, perseroan terus memperluas ekspansi. Selain memperluas ekspansi ke kawasan Afrika, perseroan juga berencana memperluas ekspansi ke negara lain.
“Selain di Afrika, Wika juga ada proyek di Malaysia, Filipina, Taiwan, dan UEA (Dubai),” kata Mahendra seperti dikutip Investor Daily di Jakarta, baru-baru ini.
Dia juga menegaskan, perseroan sedang mengerjakan sejumlah proyek di negara-negara tersebut sampai akhir tahun ini. Khusus di Taiwan, perseroan sedang mengerjakan pembangunan jembatan dan stasiun.
“Kami berharap bisa berkontribusi 10% dengan dukungan dari Indonesia Eximbank yang bisa mendukung ekspor perusahaan Indonesia di luar negeri,” tambah Mahendra.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, pembangunan fasilitas terminal yang akan digarap Wika dinilai dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Zanzibar.
Selain Zanzibar, Wika juga mendapatkan kerja sama proyek pembangunan kawasan bisnis terpadu di Senegal senilai US$ 250 juta dan proyek pembangunan rumah susun di Pantai Gading senilai US$ 66 juta.
Rini pun menawarkan berbagai kerja sama kedua negara di sektor transportasi, pengelolaan bandara, energi, industri farmasi, infrastruktur perkeretaapian, pelabuhan dan perkebunan. Di sektor energi, PT Pertamina (Persero) memiliki mitra ventura yang merupakan produsen gas di Tanzania.
Adapun sebelum kunjungan ke Zanzibar, Rini lebih dulu bertandang ke Madagaskar. Dalam kunjungan ke negara tersebut, Rini mengajak lima BUMN untuk menggarap proyek tambang. Selain Wika, BUMN lain yang mendapatkan tawaran adalah PT Timah Tbk, PT INKA (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT LEN Industri (Persero).
Di Madagaskar, Rini melakukan pertemuan dengan Presiden Madagaskar Andry Rajoelani. Pihaknya berkomitmen untuk mendorong BUMN membantu Madagaskar dalam pembangunan infrastruktur.
Pada Juni lalu, Wika juga berhasil merampungkan pembangunan proyek Bandara Internasional Oecusse di Timor Leste. Bandara pertama yang dibangun perseroan di luar Indonesia dengan ruang lingkup yang lengkap ini memiliki nilai kontrak sebesar US$ 119 juta.
Lingkup pekerjaan perseroan pada proyek bandara internasional ini meliputi pembuatan runway baru sepanjang 2,5 km, pelebaran dan perluasan wilayah bandara agar bisa menjadi bandara komersial.
Pekerjaan tersebut termasuk pemutakhiran sistem radar dan navigasi serta standar keamanan bandara internasional. Selama periode 2015-2018, proses pembangunan ini melibatkan lebih dari 500 tenaga kerja gabungan Indonesia dan Timor Leste.(sdk)