KANAL24, Jakarta – Kabar gembira buat investor ritel, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berencana melakukan pemecahan nilai saham (stock split) dengan rasio 1:5, sehingga para investor ritel diharapkan bisa memiliki saham perseroan dengan harga yang lebih terjangkau.
“Melalui aksi korporasi stock split ini, kami berharap harga saham BBCA akan lebih terjangkau bagi para investor ritel, utamanya demografi investor muda yang saat ini aktif meramaikan bursa,” kata Presiden Direktur BBCA, Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Sabtu (31/7/2021).
Dengan penetapan rasio stock split 1:5 tersebut, maka satu saham lama menjadi lima saham baru. Saat ini, saham BBCAmemiliki nilai nominal Rp62,5 per lembar, sehingga setelah pelaksanaan stock split nilainya menjadi Rp12,5 per saham.
Jahja mengatakan, BBCA mencermati perkembangan dan dinamika ekonomi dan pasar di dalam negeri, termasuk aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). “Kami juga berkomitmen mendorong perkembangan pasar modal di Tanah Air,” imbuhnya.
Maka, kata dia, BBCA memutuskan untuk melakukan aksi korporasi stock split untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para investor ritel untuk berinvestasi di saham BCA. “Hal ini juga sebagai bentuk dukungan kami untuk meningkatkan likuiditas perdagangan di pasar modal dalam negeri,” ucap Jahja.
Jajaran direksi dan dewan komisaris perseroan telah menyetujui rencana stock split saham BBCA. Selanjutnya, manajemen BBCA akan meminta persetujuan atas rencana pemecahan nilai saham ini kepada para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPS -LB) pada 23 September 2021.
Setelah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham, lanjut Jahja, BBCA akan berkoordinasi dengan BEI untuk memproses rencana stock split yang diperkirakan akan dilakuka pada Oktober 2021.(sdk)