KANAL24, Jakarta – Menteri BUMN, Erick Thohir mengecam ulah para pencari untung yang menyebabkan harga-harga obat terapi pencegahan dan penyembuhan Covid-19 melejit tajam di tengah kebutuhan yang tinggi.
Erick memerintahkan perusahaan farmasi BUMN; PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) untuk memastikan ketersediaan obat-obatan, termasuk ivermectin yang saat ini sedang dalam uji coba klinis, dengan harga terjangkau masyarakat.
Menurut Erick kenaikan harga obat-obatan dalam kondisi saat ini, sangat menyakitkan hati rakyat. Ketika kebutuhan tinggi dan banyak pasien Covid-19 yang meninggal dunia, namun banyak penjual obat yang sengaja memanfaatkan momentum itu untuk mencari keuntungan yang tinggi.
“Karena itu, saya perintahkan kepada Kimia Farma untuk segera memasarkan ivermectin dengan harga sesuai aturan Kemenkes dan BPOM , dan hanya bisa diperoleh dengan resep dokter,” ujar Erick Thohir saat mengecek ketersediaan ivermectin di tiga Apotek Kimia Farma di Jakarta, Senin (5/7/2021).
Namun demikian, Erick juga berharap agar masyarakat lebih bijak dalam memenuhi kebutuhan obat-obatan Covid dan tidak membelinya secara bebas tanpa pengawasan dokter. Masyarakat diharapkan faham bahwa obat untuk terapi terkait covid-19 harus dengan resep dokter.
“Mereka bisa mendapatkannya langsung di instalasi rumah sakit dan klinik, juga di jaringan apotek Kimia Farma dan iainnya. Karena hal itu sudah menjadi ketentuan, maka laporkan jika ada pelanggaran,” jelas Erick.
Erick juga memerintahkan INAF dan KAEF untuk melakukan pengawasan internal di BUMN dan berjanji akan menindak setiap oknum BUMN yang menimbun obat demi memperoleh keuntungan pribadi. Ia mengatakan kini INAF tengah menggenjot produksi ivermectin dari kapasitas terkini, 4,5 juta tablet/bulan menjadi 13,8 juta tablet/bulan pada Agustus 2021.(sdk)