KANAL24, Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meyakini, pada tahun ini industri pariwisata nasional akan kembali pulih, ditopang oleh geliat kunjungan wisatawan domestik ke sejumlah destinasi wisata yang sarat dengan penerapan protokol kesehatan.
“Saat ini orang lebih banyak mencari yang lokasi wisata yang less crowded, berorientasi pada alam terbuka, kesehatan wellness dan adventure,” kata Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Parekraf, Nia Niscaya dalam diskusi virtual bertajuk “Membangkitkan Optimisme Industri Pariwisata Nusantara” yang digelar Forum Wartawan Daerah (Forwada) di Jakarta, Kamis (4/3/2021).
Menurut Nia, mulai kembali pulihnya industri pariwisata nasional lebih ditopang oleh kunjungan wisatawan domestik ke sejumlah lokasi wisata. Namun, kata dia, pemerintah juga sudah mempersiapkan berbagai upaya untuk menyambut gelombang kedatangan wisatawan mancanegara mulai Kuartal II atau Kuartal III-2021.
Nia menilai, upaya terpenting untuk membangkitkan indsutri pariwisata di tengah kondisi pandemi Covid-19 adalah membangun kepercayaan pasar dan para pelaku usaha bahwa Indonesia sudah siap dalam menghadapi era new normal. Karena, jelas dia, saat ini ada perubahan tren pada sektor pariwisata, yakni terkait kesiapan penerapan protokol di destinasi wisata.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, saat ini pemasaran pariwisata sangat bergantung pada upaya beradaptasi dengan kondisi pandemi Covid-19. “Semua sub-sektor pariwista harus bisa beradaptasi, berinovasi dan berkolaborasi. Kemenparekraf terus berupaya untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam membangun presepsi bahwa Indonesia telah siap dengan new normal,” tuturnya.
Sementara itu, Pada kesempatan yang sama, Menteri Parekraf, Sandiaga S Uno mengatakan, salah satu upaya pemerintah untuk menumbuhkan industri pariwisata dilakukan penerapan program Bangga Berwisata di Indonesia (#diindonesiaaja).
Sandi menyatakan, ada 55 juta warga Negara Indonesia kelas menengah di Indonesia yang sangat potensial digarap untuk bisa berwisata di dalam negeri. “Dahulu kita fokus mengejar Thailand, Malaysia dengan berjuta-juta wisatawan internasioal, itu saya singkat wising. Saat sekarang wising itu kita masih berharap terus, tetapi karena covid, kita harus kalibrasi,” kata Sandi.
Namun, menurut Sandi, saat ini pemerintah menyasar kelas menengah di Indonesia yang berjumlah 55 juta jiwa. Dia menyatakan, upaya pemerintah untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan membutuhkan kolaborasi banyak pihak, seperti Kementrian Luar Negeri, Kementrian Hukum & HAM, Satgas Covid-19, Kementrian Kesehatan dan Kementrian Perhubungan, serta berbagai elemen masyarakat.
“Jika ditanya waktu kapan industri pariwisata akan pulih? Saya ingin lebih optimistis, saya ingin memberi harapan, saya ingin menyampaikan jika kita terus berdisiplin dan angka Covid-19 ini bisa terus ditekan, maka saya melihat kuartal kedua atau kuartal ketiga tahun ini kita mulai meningkat dari segi event ekonomi kreatif dan pemulihan dari pariwisata dan kebangkitan ekonomi,” papar Sandi.(sdk)