Kanal24, Malang – Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Brawijaya (UB) 2025 tidak hanya menjadi ajang penyambutan dan pengenalan lingkungan kampus, tetapi juga dilengkapi dengan layanan kesehatan yang terintegrasi. Panitia menyediakan posko kesehatan di berbagai lokasi kegiatan demi memastikan kondisi kesehatan ribuan mahasiswa baru (maba) tetap prima selama acara berlangsung.
Hal ini disampaikan oleh Dr. dr. Shahdevi Nandar Kurniawan, Sp.S(K), Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Mahasiswa, sekaligus Koordinator Kesehatan PKKMB UB 2025, dalam wawancara bersama Kanal24 pada Selasa (12/08/2025).
Baca juga:
Dosen HI UB Hadiri “1000 Watermelon Flotilla” di Malaysia

Lima Posko Kesehatan di Area Kampus
Menurut dr. Devi, pada rangkaian kegiatan PKKMB tahun ini terdapat lima posko kesehatan yang tersebar di sekitar kampus untuk hari-hari kegiatan di tingkat fakultas, antara lain di Perpustakaan UB, Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK).
Sementara itu, pada kegiatan di tingkat universitas atau venue utama, disediakan empat posko kesehatan yang berlokasi di GOR Pertamina UB, Samantha Krida, dan Gedung Adatorium. Salah satu lokasi tersebut difungsikan sebagai Rumah Sakit Lapangan, yang berperan sebagai fasilitas rujukan awal sebelum pasien dibawa ke rumah sakit di luar kampus.
Dibantu 200 Mahasiswa dan Puluhan Tenaga Medis Profesional
Untuk mendukung pelayanan kesehatan ini, panitia melibatkan sekitar 200 tenaga medis dari mahasiswa, serta 20 hingga 30 tenaga kesehatan profesional yang terdiri dari dokter dan perawat dari RSUD dan Klinik UB. “Kebanyakan pasien yang datang mengalami gejala ringan seperti kelelahan dan pusing, biasanya karena belum sarapan atau baru tiba dari luar kota,” ujar dr. Devi.
Selama hari pertama pelaksanaan, sebagian besar keluhan dapat ditangani di posko. Hanya terdapat tiga pasien yang harus dirujuk ke RSUD, dan seluruhnya dapat ditangani dengan baik.
Rumah Sakit Rujukan Disiapkan untuk Kondisi Darurat
Sebagai langkah antisipasi, panitia juga telah bekerja sama dengan Rumah Sakit Saiful Anwar Malang sebagai rujukan terakhir untuk penanganan medis yang lebih serius. Rujukan ini berlaku untuk semua peserta PKKMB, termasuk tamu VIP yang hadir di acara pembukaan.
Pada hari pembukaan yang berlangsung di venue utama, seluruh tenaga medis dalam jumlah penuh diterjunkan. Namun, pada kegiatan lanjutan di berbagai venue fakultas, jumlah petugas yang siaga menyesuaikan kebutuhan peserta di lokasi.
Baca juga:
UB Tekankan Digitalisasi, AI, dan Kepedulian Lingkungan di PKKMB 2025
Pesan Kesehatan untuk Mahasiswa Baru
Menutup wawancaranya, dr. Devi memberikan pesan kepada seluruh mahasiswa baru untuk menjaga kesehatan selama mengikuti PKKMB. “Makan yang teratur, istirahat cukup, dan jika memiliki riwayat penyakit tertentu jangan lupa membawa obat pribadi. Jangan ragu untuk bertanya atau datang ke posko kesehatan jika merasa kurang sehat,” pesannya.
Dengan kesiapan tim medis yang solid dan fasilitas kesehatan yang lengkap, diharapkan seluruh rangkaian PKKMB UB 2025 dapat berjalan lancar tanpa kendala kesehatan berarti bagi para peserta. (nid/dpa)