KANAL24, Malang – Sebanyak 23 Tim Dosen Universitas Brawijaya (UB) mendapatkan hibah matching fund dengan anggaran Rp 11,2 miliar untuk dosen S1, dan Rp700 juta untuk dosen vokasi.
Ketua LPPM UB Prof. Luchman Hakim, S.Si.,M.Agr.Sc.,Ph.D mengatakan Matching Fund yang diterima oleh 21 tim dosen S1, dan 2 tim dosen dari vokasi tersebut, bertujuaan untuk penguatan kolaborasi antara insan akademik perguruan tinggi dengan mitra dunia usaha, dunia industri, pemerintah daerah, dan mitra lainnya.
”Melalui Matching Fund, UB bisa mensupport pendanaan dan menstimulasi dosen untuk melalukan hilirasasi dari inovasi yang dihasilkan dosen, memfasilitasi kerjasama dengan dunia usaha industri, serta menyediakan ruang bagi implementasi MBKM,” kata Prof. Luchman, Senin (25/7/2022).
Prof Luchman berharap dengan pendanaam MF akan muncul akselerasi hilirisas produk produk pemikiran dan teknologi insan perguruan tinggi.
Program Matching fund adalah program pendanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang merupakan program penguatan kolaborasi antara PT dengan DUDI untuk secara bersama-sama membentuk ekosistem Merdeka Belajar – Kampus Merdeka.
Pada periode Maret dan April 2022, UB mengirim total 81 Proposal Hibah Matching fund, 30 diantaranya dipanggil seleksi dan verifikasi kelayakan.
Keberhasilan UB meraih dana hibah Matching Fund Kedaireka tahun 2022 diumumkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbud Ristek RI pada tanggal 12 Juli 2022 melalui surat 0540/E/KS.06.02/2022 tentang penerima bantuan Pendanaan Program Matching Fund Tahun anggaran 2022 periode Maret dan April Gelombang 3. Terdapat 21 tim yang lolos penetapan pendanaan dengan total dana dari Dikti sebesar 11,2 Milyar.
Penerima Hibah Matching fund Dikti ini tersebar di berbagai fakultas, seperti FTP dengan 5 Tim, FT 5 tim, MIPA 4 tim, Fapet 3 tim, dan FH, FE, FP, Filkom masing-masing 1 tim. (sdk)