KANAL24, Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) memperkirakan tahun ini sekitar 2,5 juta kendaraan akan meninggalkan Jabodetabek untuk melakukan mudik, melampaui realisasi 2019 sebelum pandemi Covid-19.
Dengan besarnya antusiasme masyarakat untuk melakukan mudik tahun ini akan membuat kapasitas jalan tol yang dikelola Jasa Marga Group overload.
Dwimawan Heru Santoso, Corporate Communication & Community Development Group Head JSMR, menjelaskan peningkatan jumlah kendaraan yang akan melintas di jalan tol tahun ini seiring dengan keputusan pemerintah yang mengizinkan masyarakat melakukan mudik Lebaran.
Karena itu, pihaknya bersiap-siap meningkatkan kapasitas dan layanan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di beberapa titik di jalan tol yang dikelolanya.
“Berdasarkan hitungan kita, akan terjadi peningkatan jumlah kendaraan yang melintas di jalan tol secara signifikan, sehingga perlu rekayasa lalu lintas karena visi rasionya lebih dari satu. Namun untuk rekayasa lalu lintas itu adalah diskresi dari kepolisian,” kata Heru dalam konferensi pers Jasa Marga Siaga Operasional Hari Raya Idul Fitri 1443 H di Bekasi, Senin (11/4/2022).
Berdasarkan hasil survei Litbang Perhubungan Darat, akan ada pergerakan nasional selama angkutan Lebaran 2022 sebanyak 79,4 juta orang, dan 13 juta orang (16,4 persen) merupakan pemudik asal Jabodetabek. Adapun posisi puncak arus kendaraan yang meninggalkan Jakarta diperkirakan terjadi pada 29 April 2022. Sedangkan arus balik akan terjadi pada 8 Mei 2022.
Beberapa persiapan yang dilakukan JSMR adalah dengan memaksimalkan kapasitas jalan tol dan melakukan pengaturan di rest area dengan menambah petugas. Selain itu dilakukan penambahan gardu Oblique Approach Booth (OAB), menyiagakan gardu temporer, melakukan pengaturan kendaraan yang datang di gerbang tol dan lainnya.
Sementara itu Direktur Utama PT Jasa Marga Tollroad Maintenance, Rudy Herdiansyah, menjelaskan untuk memperlancar arus kendaraan saat mudik dan balik, pekerjaan konstruksi dihentikan H-10 sesuai instruksi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR ).
“Sesuai arahan Menteri PUPR , kami diminta menghentikan pekerjaan konstruksi H-10. Jadi sekarang kami upayakan agar ruas Cikampek dari KM 62 bisa selesai di H-10 untuk bisa digunakan nantinya,” kata Rudy.(sdk)