KANAL24, Malang – Bertempat di Gedung Samantha Krida, dilakukan penandatanganan MoU antara Kemenhan RI dengan Universitas Brawijaya, serta antara Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad RI dengan 16 dekan fakultas UB. Kerja sama ini berfokus pada bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan peningkatan kualitas SDM.
“MoU adalah tindak lanjut untuk kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang bertemakan bela negara. Tahun ini, mahasiswa akan dilibatkan dalam pendidikan bela negara, selama 3 hari di Rindam Brawijaya Malang. Mahasiswanya, bisa dari maba bisa dari mahasiswa lama,”ungkap Rektor UB, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani Sabtu (24/8/2019)
Wakil rektor bidang kemahasiswaan UB, Prof. Dr. Drs. Abdul Hakim menambahkan, tahun ini adalah angkatan pertama pelaksanaan kegiatan bela negara. Kegiatan ini akan melibatkan sekitar 3.000 mahasiswa.
“Dengan adanya Mou antara Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad dengan Dekan-dekan Fakultas di UB. Bapak-bapak Dekan bisa menindak lanjuti sendiri. Jadi, kalau misalnya mereka ingin mengundang pembicara dari Kemenhan atau Kostrad untuk ceramah ke fakultasnya. Sekarang mereka sudah punya payung hukumnya,” terang Abdul Hakim.
Kepada media, Nuhfil menegaskan bahwa UB baik mahasiswa, tendik, karyawan dan yang lain tidak ada yang radikal.
Kegiatan-kegiatan mahasiswa yang ada di UB tidak terpapar radikalisme.
Selain itu, nuhfil berharap dengan adanya kegiatan kerja sama ini dapat mengatasi persoalan tentang radikalisme, memberikan semangat cinta tanah air kepada mahasiswa. (meg)