KANAL24, Malang – Kemeriahan Rangkaian Dies Natalies Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya ke 59 sudah mulai terasa. Hari ini (5/11/2019) digelar expo dan bazar untuk membuka ruang promosi usaha kecil dan menengah FP UB. Koordinator acara ini, Erekso Hadiwijoyo, S.Hut., M.Si mengungkapkan bahwa acara ini menampilkan hasil penelitian dan produk usaha dari mahasiswa, rekanan, maupun kelompok binaan.
“Expo dan bazar ini adalah ajang promosi untuk menampilkan apa saja yang fakultas kami punya. Bukan hanya bazar tapi juga ada expo yang diisi oleh jurusan kita, yakni jurusan tanah, sosial ekonomi, budidaya pertanian, dan hama penyakit tumbuhan,” terang Erekso.
Lanjutnya, banyaknya research group yang dimiliki fakultas ini juga menunjang untuk menampilkan semua hasil penelitian ataupun kegiatan yang telah dilakukan. Ada jagung dan benih yang ditampilkan untuk menunjukkan bahwa FP mampu memghasilkan produk-produk terbarukan.
Expo dan bazar merupakan kegiatan rutin Dies Natalies fakultas ini. Dilaksanakan dari tanggal 4-10/11/2019, harapannya semakin lama waktu pelaksanaan semakin banyak pengunjung yang datang. Sehingga, dapat menambah pendapatan bagi partisipan yang ikut memamerkan dan menjual produk mereka di event ini.
Terdapat 35 stand di event ini, yang diisi dari berbagai bidang usaha seperti bank, otomotif , dan properti yang berasal dari rekanan. Selain itu, juga ada stand baju, makanan, dan minuman. Barang yang dijual, bukan hanya produk milik FP, tetapi ada juga produk milik unit usaha UB, yakni Agro Techno Park (ATP) dan kelompok binaan FP yakni kelompok wanita tani yang langsung membawa buah dan sayur dari Kasembon untuk dipamerkan di event ini.
“Ada juga partisipan di bidang batik dan tenun yang memang sudah menjadi langganan tiap digelarnya bazar di FP. Untuk pembukaan stand bagi rekanan, mahasiswa dan alumni tidak diberikan biaya, tetapi lebih ke deposit untuk memastikan kalau mereka tetap ikut sampai akhir kegiatan. Cara ini untuk menghindari stand-stand yang kosong,” jelasnya.
Harapannya, expo dan bazar ini dapat dikunjungi bukan hanya oleh warga FP tetapi seluruh warga UB yang ingin mencari keunikan tiap fakultas. Biasanya keunikan dapat dilihat dari riset grup, kelompok binaan, atau tempat pengmas yang sudah dibina.
“Saya berharap, seiring bertambahnya usia FPke 59 ini bisa lebih banyak membina petani-petani yang unggul. Artinya, petani yang tidak hanya bisa menghasilkan sesuatu tetapi juga bisa mempromosikan dan hasilnya bisa dinikmati oleh orang banyak,” pungkas dosen tanah tersebut. (meg)