Kanal24, Malang – Ribuan suporter Arema FC, menggelar aksi damai di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, menuntut penyelidikan tuntas atas tragedi yang menewaskan 135 orang di Stadion Kanjuruhan itu.
Aksi damai itu dimulai dari Stadion Gajayana, Kota Malang dan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju ke kawasan wisata Kayutangan Heritage di Jalan Basuki Rahmat hingga simpang empat Rajabali.
Dalam aksi damai tersebut, Aremania membawa beberapa peti mati yang bergambar korban tragedi Kanjuruhan, poster berisi tuntutan dan spanduk besar “Usut Tuntas tragedi Kanjuruhan”.
Aksi teatrikal juga dilakukan Aremania di simpang empat Rajabali. Mereka memperagakan aksi petugas pengamanan saat terjadi kericuhan di Stadion Kanjuruhan 1 Oktober lalu seperti penembakan gas air mata ke tribun penonton.
Dari simpang empat Rajabali, Aremania melanjutkan aksi ke kawasan Balai Kota Malang. Hujan deras tidak mengganggu aktivitas mereka. Orator dalam aksi tersebut terus membacakan doa untuk para korban tragedi Stadion Kanjuruhan.
Wali Kota Malang Sutiaji juga menyempatkan diri berbincang dengan Armania di tengah guyuran hujan. Ia sepakat bahwa tragedi Kanjuruhan harus diusut tuntas.
“Saya bersama teman-teman semua. Mari kita kawal. Kejahatan pasti akan hancur,” katanya.
Dia juga memberikan apresiasi kepada ribuan Aremania yang menggelar aksi damai.
Dalam gugatan itu, Aremania mengajukan beberapa tuntutan, termasuk tindakan hukum terhadap semua pihak yang berada di balik tragedi Kanjuruhan, termasuk petugas yang menembakkan gas air mata.
Mereka juga menyatakan bahwa tragedi Kanjuruhan adalah pelanggaran berat hak asasi manusia dan bahwa semua korban tragedi dan keluarga mereka harus diberi kompensasi. Demonstrasi damai Armenia berakhir sekitar pukul 14:30 WIB.