KANAL24, Malang – Sebanyak 48 mahasiswa internasional asal Malaysia dipulangkan kembali ke negara asalnya. Mereka merupakan mahasiswa yang sedang menempuh studi kedokteran di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Brawijaya. Proses pemulangan mahasiswa tersebut dilakukan melalui 2 gelombang, gelombang 1 dilaksanakan pada minggu (29/3/2020) kemarin dan gelombang 2 dilakukan pada senin (30/3/2020).
Wakil dekan bidang kemahasiswaan FK UB, dr.Eriko Prawestiningtyas, Sp.F kepada kanal24.co.id mengatakan pemulangan ini merupakan permintaan dari Kedutaan Besar Malaysia.
“Ini merupakan permintaan Kedubes Malaysia dengan mengirimkan surat resmi kepada Rektor. Surat permintaan ini bertepatan dengan Rektor mengeluarkan surat edaran bahwa kuliah daring dilakukan sampai akhir semeser genap ini. Jadi, seperti gayung bersambutlah. Sebenarnya bukan hanya Brawijaya saja, tetapi juga beberapa kampus lain di Indonesia yang ada mahasiswa Malaysianya itu semua dipulangkan,” terangnya.
Pada proses pemulangan gelombang pertama sebanyak 23 mahasiswa dan gelombang kedua ada 17 mahasiswa yang kembali ke negeri jiran melalui Bandara internasional Juanda Sidoarjo. Sedangkan, 5 mahasiswa akan segera menyusul dan 3 mahasiswa berikutnya masih dalam proses menunggu tiket pesawat.
Mahasiswa-mahasiswa tersebut berasal dari program reguler dengan variasi semester, mahasiswa yang pulang didominasi oleh mahasiswa semester 3 atau 5, walaupun juga ada yang sedang koas.
Pada proses pemulangan ini, protokol kesehatan tetap diberlakukan seperti PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), memberlakukan cuci tangan, serta penyediaan hand sanitizer dan masker dari panitia.
“Sebelum mahasiswa naik bis, mereka wajib menggunakan hand sanitizer, begitupun saat turun sampai di bandara nanti. Ketika di dalam kendaraan pun, kita tetap terapkan physical distancing berupa pemisahan tempat duduk, menjaga jarak antar mahasiswa. Ketika sampai di bandara, barang bawaan mereka akan disemprot alkohol, ini juga berlaku pada kendaraan yang dipakai, jadi setelah digunakan pada gelombang pertama kemarin, bisnya langsung dicleaning, begitupun nanti saat selesai mengantarkan mahasiswa-mahasiswa tersebut. Nanti di bandara, ada perwakilan dari Kedubes Malaysia yang menunggu” jelas Eriko.
Mahasiswa-mahasiswa ini, tetap wajib mengikuti proses pembelajaran dengan daring. Selain itu, tetap dilakukan pengawasan melalui dosen Pembimbing Akademik (PA) khususnya kontroling psikologis mahasiswa.
“UB memiliki komitmen bahwa kita akan tetap memantau, mengingatkan mahasiswa dan memastikan bahwa kita selalu ada yang dalam hal ini diwakili oleh dosen akademiknya,” pungkasnya. (meg)