Kanal24 – Jujur aja, jadi perempuan tuh nggak gampang. Kadang kita dituntut buat jadi banyak hal sekaligus anak yang berbakti, teman yang selalu ada, pasangan yang perhatian, sampai orang yang harus kuat kerja atau belajar. Dari luar kelihatan tegar, padahal dalam hati bisa aja lagi capek banget, stres, atau bahkan ngerasa sendirian. Nah, beberapa film ini bisa jadi teman kalau kamu lagi butuh hiburan tapi juga pengen merasa related. Ceritanya bukan cuma soal horor atau drama biasa, tapi bener-bener nyentuh realita perempuan yang sering ketimpa beban hidup berat.serupa.
Berikut lima film yang menggambarkan perjalanan perempuan menghadapi stres, luka batin, dan tekanan hidup yang begitu kompleks.
1. The Substance (2024)

Film psikologis bernuansa horor dan fiksi ilmiah ini mengangkat obsesi perempuan terhadap kesempurnaan. Kisahnya tentang seorang selebritas yang merasa “usang” dan tersisih, lalu mencoba obat terlarang bernama The Substance. Obat itu bisa menciptakan versi dirinya yang lebih muda dan sempurna. Namun, ada aturan yang harus ditaati: hidup harus dibagi adil antara dirinya dan replika tersebut. Pelanggaran berarti ancaman bagi identitas dan kewarasannya. Lewat penampilan kuat Demi Moore dan Margaret Qualley, film ini menggugat standar kecantikan dan tekanan usia yang kerap menghantui perempuan.
2. A Normal Woman (2025)

Di balik kemewahan sebagai istri pengusaha, Milla diam-diam bergulat dengan luka fisik dan batin. Tubuhnya dilanda gejala aneh dan sakit yang tak sembuh-sembuh, diperparah tekanan mental dari ibu mertuanya yang dominan. Ketika sebuah rahasia lama terungkap, Milla dipaksa menghadapi pertanyaan besar tentang jati dirinya. Film ini memadukan drama, horor, dan thriller psikologis, dengan akting Marissa Anita yang memukau. Ia menampilkan perempuan yang hampir runtuh, tapi berusaha bangkit dari trauma dan bayangan masa lalu.
3. The Babadook (2014)

Lebih dari sekadar horor, The Babadook adalah alegori tentang kesedihan dan depresi. Amelia, seorang ibu tunggal, harus membesarkan putranya sambil menghadapi monster misterius yang muncul dari sebuah buku cerita. Film ini mengaburkan batas antara kenyataan dan gangguan mental, memperlihatkan bagaimana duka mendalam bisa menghantui kehidupan. Dengan performa Essie Davis yang begitu emosional, The Babadook menyentuh sisi rapuh perempuan yang berjuang sendirian melawan trauma dan rasa kehilangan.
4. Mother! (2017)

Karya penuh simbol dari Darren Aronofsky ini memotret pengorbanan perempuan dalam relasi yang timpang. Jennifer Lawrence berperan sebagai seorang istri yang mengabdikan hidupnya untuk membangun kembali rumah dan mendukung suaminya, seorang penyair. Namun, ketenangan itu hancur ketika tamu asing berdatangan, merusak rumah dan kedamaian mereka. Film ini menjadi metafora keras tentang perempuan yang memberi tanpa henti, hingga dirinya habis terkuras. Intens, penuh simbolisme, dan meninggalkan luka emosional setelah menontonnya.
5. Blue Jasmine (2013)

Jasmine adalah potret perempuan yang hidupnya runtuh setelah skandal finansial. Dari kehidupan mewah, ia terpaksa pindah ke rumah saudara perempuannya dan menghadapi realitas pahit. Namun, alih-alih menerima kenyataan, Jasmine berusaha menjaga citra dengan menutupi kepahitan hidupnya. Tekanan batin, trauma, dan penyangkalan membuat kewarasannya semakin rapuh. Cate Blanchett berhasil menampilkan karakter penuh kepalsuan sekaligus kesedihan yang menyayat hati.
Kelima film di atas sama-sama menghadirkan cermin tentang bagaimana perempuan berhadapan dengan stres, tekanan sosial, maupun luka batin yang dalam. Menontonnya bukan hanya soal hiburan, tetapi juga perjalanan empati—bahwa di balik setiap senyum perempuan, ada perjuangan yang tak selalu terlihat.(tia)