Kanal24, Malang — Melatih vokal adalah fondasi penting bagi siapa saja yang ingin mengasah kemampuan bernyanyi, baik secara profesional maupun sekadar sebagai hobi. Tak hanya penyanyi panggung, pemateri, MC, hingga guru pun memerlukan suara yang terlatih agar penyampaian mereka terdengar lebih jernih, merdu, dan bertenaga. Bagi pemula, memulai latihan vokal bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, dengan metode yang benar dan konsisten, olah vokal bisa menjadi rutinitas menyenangkan sekaligus bermanfaat jangka panjang.
Dalam buku Pelajaran Seni Budaya 1 karya Drs. Margono, dkk (2010:107), disebutkan bahwa vokal adalah kunci dari suatu suara. Sementara itu, olah vokal merupakan cara untuk memperkuat, menstabilkan, serta memperluas jangkauan suara seseorang. Dengan latihan yang tepat, seseorang tidak hanya mampu menyanyikan nada dengan benar, tetapi juga dapat menjaga kesehatan pita suara dan menghindari cedera vokal.
Baca juga:
Musik Kalimba Jagung Sulaihah Hidupkan Tradisi

Berikut ini adalah 5 cara paling efektif melakukan olah vokal yang benar bagi pemula, yang bisa diterapkan di rumah, di studio, atau bahkan saat waktu luang.
1. Berlatih Buang Napas: Latihan Kontrol yang Sering Diremehkan
Langkah pertama dalam melatih vokal adalah mengenali napas. Latihan ini membantu penyanyi mengontrol tempo suara serta menghindari kekurangan napas saat bernyanyi.
Cara melakukannya:
- Berdirilah dengan posisi tegak, rentangkan tangan ke depan, dan arahkan telunjuk ke atas.
- Tarik napas dalam-dalam lewat hidung.
- Bayangkan jari telunjuk adalah api lilin.
- Buang napas perlahan lewat mulut sebanyak lima kali, seolah meniup api tanpa memadamkannya langsung.
Latihan ini sederhana, namun sangat penting untuk membangun kesadaran napas yang stabil dan tidak tergesa saat bernyanyi.
2. Melatih Pernapasan Diafragma: Pondasi Suara yang Kuat
Salah satu kesalahan umum pemula saat bernyanyi adalah menggunakan pernapasan dada. Padahal, teknik pernapasan diafragma jauh lebih stabil dan efisien.
Langkah-langkahnya:
- Tarik napas dalam lewat hidung, biarkan perut mengembang, bukan dada.
- Rasakan otot perut bergerak saat bernapas, bukan bahu atau dada.
- Buang napas perlahan melalui mulut, kempiskan perut kembali.
- Latihan ini bisa dilakukan sambil berhitung dalam hati, misalnya 1–10 untuk mengatur durasi napas.
Latihan ini penting untuk menjaga stamina saat bernyanyi, terlebih jika harus menyanyikan lagu panjang dengan not tinggi.
3. Lip Trill: Menggetarkan Bibir, Merilekskan Pita Suara
Lip trill adalah teknik pelatihan suara yang melibatkan getaran bibir. Latihan ini sangat bermanfaat untuk memanaskan pita suara dengan cara yang lembut dan aman.
Cara melakukannya:
- Ambil napas dalam-dalam.
- Rapatkan bibir secara ringan.
- Keluarkan napas sambil membuat suara seperti getaran motor atau suara anak kecil bermain: “brrrr…”
- Lakukan dalam berbagai nada, dari rendah hingga tinggi.
Latihan ini akan membantu menyelaraskan pernapasan dan resonansi suara, serta mengurangi ketegangan di leher dan tenggorokan.
4. Teknik Hamming: Dengungan untuk Membuka Ruang Suara
Hamming adalah latihan suara dengan teknik mendengung. Ini bermanfaat untuk membuka rongga suara, mengaktifkan resonansi hidung dan tenggorokan, serta menghangatkan pita suara sebelum bernyanyi.
Cara melakukannya:
- Tutup mulut rapat, tarik napas dalam-dalam.
- Keluarkan suara “hmmm…” dari nada rendah ke tinggi, secara perlahan.
- Rasakan getaran di hidung, pipi, dan tenggorokan.
Latihan ini sangat direkomendasikan sebelum vokalisasi atau menyanyikan lagu yang membutuhkan kontrol suara yang baik.
Baca juga:
Empat Hidden Gem Malang untuk Liburan Tenang
5. Vokalisasi: Latihan Huruf Hidup untuk Ketajaman Nada
Vokalisasi adalah latihan mengucapkan vokal (a, i, u, e, o) dengan nada-nada tertentu. Ini adalah salah satu latihan paling klasik dan efektif untuk memperjelas artikulasi dan memperkuat suara.
Langkahnya:
- Berdiri tegak, tarik napas dalam.
- Ucapkan vokal satu per satu dengan suara bulat dan lantang.
- Gunakan suara dari dada, bukan dari tenggorokan saja.
- Tegangkan perut dan rasakan getaran suara dari bagian bawah tubuh.
Latihan ini bisa divariasikan dengan melodi atau tangga nada untuk melatih jangkauan vokal dan kestabilan nada. (ptr)