KANAL24, Malang – Vaksinasi Covid19 di Malang Raya terus bergulir. Salah satunya di fasilitas kesehatan milik Universitas Brawijaya (UB) Malang, Klinik UB memulai program vaksinasi pertama, senin (1/2/2021) yang diikuti oleh seluruh nakes, tenaga administrasi dan pegawai penunjang yang memperoleh vaksin merk Sinovac.
Direktur Klinik UB, dr. Fida Rahmayanti, MMRS seusai divaksin mengatakan total pegawai Klinik UB yang divaksin sebanyak 51 orang. Proses vaksinasi ini dibagi menjadi 2 tahap, hari pertama sebanyak 29 pegawai dan hari kedua selasa (2/2/2021) besok sebanyak 22 pegawai.
Fida menjelaskan proses vaksinasi ini dilakukan dengan protokol ketat. Sebelum memasuki klinik, peserta wajib memakai masker dan harus mencuci tangan terlebih dahulu, kemudian menuju meja registrasi. Lalu, masuk ke ruang vaksinasi untuk dilakukan screening terlebih dahulu.
“Sebelum divaksin, peserta wajib discreening. Proses screening ini meliputi pemeriksaan tensi darah, suhu tubuh, respiratori rate (laju nafas), saturasi oksigen, kemudian dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan rigid dari petugas. Screening ini tidak hanya berdasar check list data saja tetapi juga dilihat kondisi fisiknya. Setelah peserta lolos screening, baru bisa dilakukan vaksinasi. Setelah menerima vaksin, peserta harus masuk ke ruang observasi guna melihat adanya kipi (kejadian ikutan pasca imunisasi) seperti alergi, mual, muntah dan lainnya hingga 30 menit pasca injeksi diberikan” paparnya.
Fida melanjutkan, proses vaksinasi yang dilakukan oleh faskes tergantung dari kesiapan sarana dan prasarana serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki. Ia berharap, setelah pemberian vaksin bagi nakes dan pegawai Klinik UB selesai, bisa segera memberikan vaksin kepada nakes lain seperti dokter pribadi, analis kesehatan, apoteker di instansi dan yang telah terdaftar di sistem.
“Alhamdulilah Klinik UB meski dalam waktu singkat mampu menyediakan sarpras, seperti cooler, lemari pendingin untuk penyimpanan vaksin, ruang vaksinasi, ruang observasi, dan vaksinator. Jadi semua harus siap dan sesuai aturan terlebih dahulu baru faskes bisa melaksanakan vaksinasi,”
Alumni FK UB itu juga menekankan bahwa vaksin aman. Vaksinasi ini merupakan salah satu ikhtiar yang dilakukan Pemerintah guna mencegah dan menekan laju penyebaran Covid-19.
“Vaksin ini memang tidak bisa 100 persen menjamin terhindar dari Covid, tetapi paling tidak kalaupun terkena, gejala yang ditimbulkan tidak terlalu parah. Harapannya dari vaksin ini sudah terbentuk kekebalan terhadap Covid dan yang paling penting adalah meski telah divaksin, kita harus tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan 3M, Mencuci tangan, Memakai Masker, dan Menjaga jarak,” tandasnya. (Meg)