Kanal24, Malang – Dunia penerbangan dikenal dengan standar keselamatan yang ketat dan seragam di hampir seluruh penjuru dunia. Namun, kondisi geografis yang beragam membuat beberapa bandara harus berinovasi dalam membangun landasan pacu. Dari yang berada di tepi pantai, di atas pulau reklamasi, hingga diapit lapangan golf, sejumlah bandara menawarkan pengalaman terbang yang tidak biasa bagi para penumpang maupun pilot.
1. Bandara Barra, Skotlandia (BRR)

Jika Anda menyukai pantai, Barra di Kepulauan Hebrida Luar, Skotlandia, bisa menjadi destinasi impian. Bandara ini merupakan satu-satunya di dunia yang landasan pacunya berada langsung di atas pasir pantai. Penumpang harus berjalan melintasi pantai menuju terminal yang terletak di balik bukit pasir. Tak jarang, kaki mereka masih berpasir saat menaiki pesawat untuk kembali ke daratan. Karena kondisi pasang surut laut sangat memengaruhi area pendaratan, penerbangan ke Barra sering kali dibatalkan.
Baca juga:
Awas, Lemak Trans Bisa Picu Obesitas
Satu-satunya rute penerbangan reguler di sini adalah koneksi maskapai Loganair dari Glasgow sejauh 227 kilometer, menggunakan pesawat kecil de Havilland Canada DHC-6 Twin Otter berkapasitas 19 penumpang. Pilot harus benar-benar terampil, karena pendaratan dilakukan langsung di teluk Traigh Mhòr yang luas.
2. Bandara Internasional Hong Kong (HKG)

Bandara Hong Kong memiliki lokasi istimewa di pulau reklamasi Chek Lap Kok. Bandara ini menggantikan Kai Tak yang terkenal berbahaya pada 1998 dan kini menjadi salah satu hub udara tersibuk di dunia. Terminal penumpangnya adalah salah satu yang terbesar di dunia, sementara terminal kargonya termasuk paling sibuk secara global. Keunikan lain, sisi terminal banyak dilapisi kaca yang dirancang bisa pecah saat badai topan, demi mengurangi tekanan pada struktur bangunan. Akses ke bandara ini pun ikonik, melewati Jembatan Tsing Ma sepanjang 1,4 mil yang menghubungkan Hong Kong dengan Pulau Ma Wan.
3. Bandara Don Mueang, Thailand (DMK)

Meski Bandara Suvarnabhumi kini menjadi bandara utama Bangkok, Don Mueang tetap ramai dengan maskapai berbiaya rendah. Yang membuatnya unik adalah keberadaan lapangan golf 18 lubang di antara dua landasan pacu. Para pemain golf di Kantarat Golf Course harus melalui pemeriksaan keamanan seperti penumpang bandara pada umumnya sebelum bermain. Demi keselamatan, lampu peringatan merah akan menyala setiap kali ada pesawat yang akan lepas landas atau mendarat, sehingga para pemain bisa berhenti sejenak. Bagi pilot, tantangan tambahan datang dari bola golf yang mungkin melayang ke arah landasan.
4. Bandara Sumburgh, Skotlandia (LSI)

Terletak di Kepulauan Shetland, Bandara Sumburgh memiliki pemandangan yang unik: reruntuhan kuno era Viking berdiri tepat di luar salah satu landasan pacunya. Akses menuju situs arkeologi ini pun tak biasa. Wisatawan yang ingin berkunjung harus menyeberangi landasan pacu menggunakan kendaraan, sepeda, atau berjalan kaki. Seorang staf bandara akan mengatur lalu lintas dengan membuka dan menutup palang pembatas, memastikan jalan aman sebelum kendaraan melintas. Perpaduan antara sejarah dan teknologi modern menjadikan bandara ini salah satu yang paling unik di Eropa.
5. Bandara Internasional Amata Kabua, Kepulauan Marshall (MAJ)

Terletak di Majuro, Kepulauan Marshall, bandara ini benar-benar membawa arti baru dari istilah “mendarat di air”. Landasan pacu tunggal sepanjang 8.000 kaki dibangun di atas gundukan pasir sempit yang hampir sama lebarnya dengan atol itu sendiri. Karena lokasinya sangat terpencil, material konstruksi untuk perbaikan landasan pacu harus diangkut dari Filipina, Hong Kong, dan Korea. Jalur utama di pulau itu, Lagoon Road, bahkan meluncur sejajar dengan landasan. Penumpang yang melintas bisa melihat pesawat dari jarak sangat dekat, dengan laut di satu sisi dan landasan di sisi lainnya.
6. Bandara Genoa Cristoforo Colombo, Italia (GOA)

Di kota pelabuhan Genoa, Italia, yang dikelilingi tebing curam dan bangunan padat, ruang untuk membangun bandara sangat terbatas. Solusinya adalah membangun landasan pacu di semenanjung buatan. Bandara ini dibuka pada 1962 dan menawarkan pengalaman menegangkan: saat pesawat mendekat untuk mendarat, penumpang akan merasa seperti pesawat akan jatuh ke laut sebelum roda akhirnya menyentuh landasan yang muncul di detik terakhir. Sensasi mendebarkan ini menjadikan Bandara Genoa sebagai salah satu lokasi pendaratan paling dramatis di Eropa.
Kreativitas Mengatasi Tantangan Geografis
Enam bandara di atas menunjukkan bahwa kreativitas arsitektur dan rekayasa sangat penting dalam dunia penerbangan. Meski setiap bandara menghadapi keterbatasan geografis, solusi unik tetap bisa ditemukan agar pesawat tetap dapat mendarat dan lepas landas dengan aman.
Bagi para penumpang, pengalaman menggunakan bandara-bandara ini tentu tak terlupakan. Dari pasir pantai Barra hingga laut biru di sekitar Genoa, setiap landasan pacu unik menghadirkan cerita tersendiri di balik perjalanan udara. (dpa)










