Kanal24, Sidoarjo – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya saat menyerahkan sertifikat tanah di Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur (23/8/2022) memerintahkan seluruh jajarannya untuk bertindak tegas dan keras terhadap mafia tanah yang menyulitkan masyarakat dalam mengurus sertifikat.
“Kalau masih ada mafia yang main-main, silakan detik itu juga, gebuk. Ini meruwetkan ngurus sertifikat. Tidak bisa kita biarkan rakyat tidak dilayani urus sertifikat, setuju enggak?” katanya.
Berdasarkan keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta (22/8/2022), Jokowi perintahkan seluruh jajaran Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk membasmi mafia tanah.
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa saat ini khususnya di Jawa Timur, masih ada sekitar tujuh juta bidang tanah yang belum tersertifikasi. Karena itu, dia mendorong Kementerian ATR/BPN untuk mempercepat finalisasi sertifikat tanah.
“Saya sudah perintahkan ke Menteri ATR/BPN (Hadi Tjahjanto) agar ini terus dipercepat, supaya seluruh masyarakat pegang bukti hak kepemilikan tanah yaitu sertifikat,” tegasnya.
Presiden juga mengingatkan masyarakat untuk menyimpan sertifikat tanah dengan baik, yang merupakan dokumen penting yang berisi informasi tentang kepemilikan bidang tanah. Menurut dia, banyak konflik dan sengketa tanah di wilayah tersebut masih terjadi karena masyarakat yang bermukim tidak memiliki hak hukum atas tanah tersebut.
“Ini penting, (sertifikat) ini adalah bukti hak kepemilikan tanah. Kalau ada yang mengklaim ‘ini tanah saya,’ (tunjukkan) ‘oh bukan, tanah saya, sertifikatnya ada’; (mereka) enggak bisa apa-apa. Ini adalah bukti hak hukum atas tanah,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi menjelaskan reformasi yang telah dilakukan Pemerintah dalam pengurusan sertifikat tanah. Di 2016, pihaknya menargetkan Kementerian ATR/BPN mengeluarkan lima juta sertifikat dalam setahun.
“Saat itu, 2016, saya minta buat lima juta setahun. Saya tunggu, coba bisa enggak lima juta, ternyata bisa. Saya naikkan lagi tujuh juta, ternyata juga selesai. (Saya) naikkan lagi sembilan juta, ternyata juga bisa. Artinya, kalau kita mau, itu sebetulnya bisa,” ujarnya.