KANAL24, Malang – Kelompok Tani Sumber Makmur II Desa Sumberngepoh, Kecamatan Lawang Kab.Malang, Jawa Timur yang mengembangkan budidaya beras organik sejak tahun 2007 dengan lahan seluas 25 ha.
“Dari total lahan seluas 48,5 ha, luas 25 Ha untuk pertanian beras organik, semi organik 15 Ha dan konvensional seluas 8.5 Ha. Setiap musim panen kami bisa menghasilkan sekitar 8 ton beras per ha,” ungkap Ketua kelompok Tani (Poktan) Sumber Makmur II, Kemin, Selasa (28/12/2021)
Alumni Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) ini menjelaskan beras organik yang dikembangkan Kelompok Tani (Poktan) Sumber Makmur II adalah beras merah dan beras hitam varietas lokal. Sejak tahun 2007 hingga saat ini produk beras organik (Poktan) Sumber Makmur II sudah mendapatkan sertifikat organik dan masih terus diperpanjang hingga tahun 2021 ini.
Kesuksesan yang diraih Poktan Sumber Makmur II dalam bertani beras organik saat ini tidak didapat dengan mudah karena petani beras organik harus memahami tentang cara budidaya tanaman sehat sesuai materi pada sekolah lapang.
“Kita bisa membedakan mana itu musuh alami, mana itu hama, mana itu teman petani, jadi untuk budidaya organik itu secara proses tidak semudah membalik tangan. Awalnya kita harus ada kemauan dulu, kemudian kita harus memahami bahwa sesuatu itu melewati proses,” ujarnya.
Proses menanam beras organic sama dengan konvensional, namun yang membedakanya adalah penggunaan pupuk, pengendalian hama dengan memanfaatkan kearifan lokal.
“Pupuknya menggunakan pupuk dari ternak sapi dan ternak kambing, jerami digunakan karena tidak ada peternak yang membutuhkan sehingga limbah pertanian masuk ke lahan. Untuk penggunaan pupuk konvensional secara bertahap dikurangi sebamyak 25% setiap musim dan diganti oleh pupuk kandang hingga nanti tanaman menggunakan 100% pupuk kandang.” Jelasnya
Selain menjual beras merah dan beras hitam organik, kelompok tani yang berangotakan 72 petani ini juga menjual olahan sereal dan minuman yang semuanya di jual di outlet dengan merek dagang“Lumpang Berlian’, yaitu lumbung pangan bebas racun ramah lingkungan.(sdk)