KANAL24, Jakarta – PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) telah memberdayakan sebanyak 9.000 petani yang tersebar di seluruh Indonesia untuk memasok bahan baku jahe merah.
“Kami membangun komunitas para petani dan sudah terkumpul lebih dari 9.000 petani yang tersebar di seluruh Indonesia mulai dari Jawa, Sumatera, Kalimantan. Petani tersebut mampu hasilkan 400 hingga 500 ton jahe merah untuk bahan baku produk,” kata Direktur Utama PT Kalbe Farma, Vidjongtius, di Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Vidjongtius sebagaimana dilansir dari imq21 mengungkapkan, selama ramai virus corona atau Covid-19, terjadi peningkatan permintaan untuk produk jahe merah. Produk herbal sendiri, termasuk jahe merah, memberikan kontribusi sebanyak 5% sampai dengan 10% dari total penjualan perseroan.
“Sudah disiapkan paling tidak minimal pertumbuhan khusus untuk jahe merah 50% dibandingkan tahun lalu. Tapi kita masih bisa tingkatkan lagi sesuai kebutuhan,” paparnya.
Lebih lanjut, wabah virus corona (Covid-19) yang bermunculan di berbagai belahan dunia telah memicu kekhawatiran akan kekurangan obat-obatan, tak terkecuali di Indonesia. Sebab, pasokan farmasi terbesar Indonesia berasal dari China yang mencapai 60%.
“Awalnya memang agak khawatir, artinya Januari dan Februari. Tapi setelah lihat progress dua minggu terakhir dan terus dimonitor, sebagian besar pabrik di China sudah mulai operasi lagi,” ujar Vidjongtius.
Vidjongtius menambahkan, persediaan obat selama penanganan wabah corona di Indonesia masih cukup untuk 10 hingga 11 bulan mendatang. Berbeda dengan biasanya yang mencadangkan persediaan untuk kurang lebih 6 hingga 7 bulan.
“Jumlah persediaan untuk obat sekitar 10 sampai dengan 11 bulan. Semua mulai dari bahan baku, barang setengah jadinya berapa, barang jadinya berapa, barang yang ada di outlet berapa,” tegasnya.(sdk)