KANAL24, Jakarta – Bank Indonesia meyakini bahwa Fed Fund Rate atau suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/Fed) akan tetap rendah, sejalan dengan kebijakan moneter dan fiskal AS yang akan terus melonggar.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo setelah dirinya beberapa kali melakukan pertemuan mengikuti kegiatan pejabat tinggi bank sentral dunia. Menurutnya dalam beberapa kesempatan Chairman Fed, Jerome Powell, menegaskan bahwa pihaknya akan tetap menahan suku bunga acuannya berada di level rendah.
“Ini sejalan dengan sinergi ekspansi fiskal di Amerika Serikat. Kami belum melihat rencana mengenai tapering (pengurangan stimulus moneter) oleh AS dan bahwa pernyataan Powell: bunga will be low for longer,” tutur Perry dalam keterangannya, Kamis (21/1/2021).
Perry menegaskan dengan stand kebijakan suku bunga dan moneter AS yang tetap longgar, hal itu akan berpengaruh besar terhadap pasar keuangan global. Likuiditas global juga diperkirakan akan memadai dan tetap kondusif sehingga bisa mendorong perekonomian global lebih baik.
“Ini yang menjadi faktor mengapa kami melihat bahwa pasar keuangan global akan kondusif sehingga bisa mendorong masuknya investasi portofolio ke negara berkembang termasuk ke Indonesia,” pungkas dia.(sdk)