KANAL24, Malang – Memiliki passion di bidang bisnis kuliner, menjadikan Zulfikar Abdullah alumni Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) memberanikan diri membuka bisnis Rumah Makan Sate Hotplet Cabang Karangploso. Kepada kanal24.co.id, ia menceritakan perjalanannya sebelum dibilang sukses sebagai seorang pebisnis kuliner.
Zul (sapaan akrabnya) mengatakan saat ia masih menjadi mahasiswa, ia mengaku aktif untuk mencoba kegiatan wirausaha seperti berjualan di bazar-bazar yang diselenggarakan oleh kampus. Selain itu, Zul juga pernah mendapat pendanaan dari DIKTI melalui PKM Kewirausahaan.
Passion bisnis ia dapatkan dari kedua orang tuanya yang juga merupakan seoarng pebisnis kuliner. Beberapa bisnis kuliner yang dikelolan oleh keluarganya seperti sate hotplet Kota BATU, sate kelinci Kota Batu, Kedai Assalamualaikum depan UMM, dan kedai Walaikumsalam.
“Dulu pas masih kuliah saya pernah jualan tahu goreng isi sosis di bazar-bazar yang digelar oleh fakultas pertanian sendiri maupun fakultas lain,” tutur Zul, Minggu (25/4/2021).

Lalu, setelah lulus pada tahun 2010, ia sempat bekerja di PT. BISI kediri selama dua tahun. Kemudian, ia membuka bisnis kuliner bebek goreng di Malang, namun hanya bertahan 2 tahun. Hal ini karena pada waktu itu, ia belum memahami apa keinginan pasar.
“Jadi, kalau di bisnis itu customer sebagai jurinya. Seenak apapun produk kita kalau tidak sesuai dengan pasar bukan hanya selera, tapi juga harga, apakah pasar menjangkau atau tidak,” imbuhnya.
Kemudian, setelah ia gagal menjalankan bisnis bebek goreng tersebut, ia kembali bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan pembibitan PT. PERTIWI selama 2 tahun, hingga tahun 2016. Lalu, karena dirasa modal sudah terkumpulkan kembali dan ia sudah banyak mengikuti pelatihan-pelatihan seperti pelatihan tentang branding, SDM, dan financial literacy, semangat Zul tidak pernah padam. Ia kembali membuka bisnis udaha kuliner Sate Hotplet Cabang Karangploso yang sebelumnya sudah ada di Kota Batu.
Bekerja sama dengan sang istri, Zul membentuk sebuah tim untuk menjalankan bisnis usaha yang berlokasi di Jl. Raya Karangan Donowarih, Karangploso, Kabupaten Malang tersebut. Bisnis ini telah berjalan sejak 2015 lalu.
Dengan menu andalan sate kambing. Zul mendapatkan stok daging kambing dari suplier RPH di daerah Batu, sementara untuk sate ayam, dagingnya ia dapatkan dari suplier dari Mojokerto yang sudah tersertifikasi halal.
“Untuk daging kambing yang kami dipakai adalah kambing muda umurnya dibawah 1 tahun, rata-rata antara 9-10 bulan yang gemuk langsung kami ambil. Kalau kambing muda ini dagingnya lebih lembut, tidak keras, dan tidak bau,” jelasnya.
Harga dari menu andalan yakni sate kambing berkisar Rp 54.000 per porsinya. Selain sate, ada juga menu lain hasil dari inovasi timnya, seperti ikan asap mangut pedas, nasi kebuli, dan masih banyak lagi menu kreasi lainnya.
Tidak hanya fokus dalam menjalankan bisnisnya, Zul juga tidak lupa pada ilmu yang ia tempuh saat masih di bangku kuliah. Zul juga turut menghidupkan perekonomian petani yang tinggal di sekitar tempat tinggalnya dengan membeli langsung beberapa bahan sayuran dari petani.
Di akhir sesi wawancara, Zul mengatakan bahwa ia selalu memegang teguh perkataan dari dosen-dosennya semasa kuliah bahwa dimanapun nanti tempat berkarir, yang dijunjung adalah mental entrepreneurship.
“Ambillah peluang di setiap kesempatan yang ada dan dalam bekerja harus mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Faktor terpenting lainnya adalah membangun jaringan, ini penting sekali. Karena ketika kita sudah tidak bekerja di perusahaan, kemudian membangun bisnis, rekan-rekan kerja kita inilah yang nantinya akan menjadi kolega bisnis kita menjadi customer kita. Jadi membangun jaringan dan memanfaatkan peluang sekecil apapun,” tandasnya. (Meg)