KANAL24, Malang – Desa Bocek, Karangploso, Kabupaten Malang merupakan salah satu desa binaan Universitas Brawijaya semenjak tahun 2018. Wilayah Desa Bocek sendiri berada di daerah lereng Gunung Arjuna dan berdekatan dengan Kota Wisata Batu. Potensi yang ada di Desa Bocek sendiri sangat banyak namun mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Meskipun memiliki potensi alam yang melimpah, Desa Bocek merupakan salah satu desa dari sekian banyak desa di Kabupaten Malang yang belum memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) pada tahun 2020.
Untuk itu pada tahun 2021 tim dosen Universitas Brawijaya (UB) melaksanakan kegiatan Program Doktor Mengabdi (DM) dibawah naungan LPPM UB melakukan pendampingan kelembagaan BUMDes Desa Bocek yang bernama Margi Joyo Raharjo dan pengembangan Unit Usaha yang ada didalamnya, sehingga BUMDes tersebut dapat menjalankan perannya dan dapat memberikan pendapatan bagi Desa Bocek sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Tim DM Universitas Brawijaya yang diketuai oleh Prof. Drs. Gugus Irianto, MSA.,Ph.D.Ak. ini beranggotakan Sri Palupi Prabandari, SE., MM., Ph.D., Zulfaidah Penata Gama, S.Si,M.Si.,PhD., Syamsul Hadi, SP., MP. dan Mofit Jamroni, S.Pt., M.Si.
“Tim DM UB turun ke Desa Bocek untuk mendampingi Bumdes Margi Joyo Raharjo agar produk UMKM disana dapat terkelola dengan baik,” kata Prog. Gugus Irianto, Selasa (7/9/2021)
Kegiatan pendampingan yang dilakukan pada BUMDes Margi Joyo Raharjo memiliki tujuan secara umum, yaitu memberikan arahan dan cara penguatan kelembagaan BUMDes itu sendiri melalui pengarahan pembuatan Profil BUMDes Margi Joyo Raharjo yang baik, lengkap dan terstruktur. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan penginputan Profil tersebut ke dalam website Desa Bocek dan dilakukan pembuatan konten media sosial dari BUMDes itu sendiri, sehingga informasi dari BUMDes Desa Bocek dapat mencakup masyarakat secara luas.
“Secara umum pendampingan kami untuk penguatan kelembagaan Bumdes agar mereka nantinya secara SDM mumpuni dalam operasional usaha,” lanjutnya.
Pengembangan Unit Usaha di BUMDes Margi Joyo Raharjo sendiri dilakukan dengan tujuan untuk memanfaatkan potensi alam yang ada di desa tersebut. Unit Usaha yang ada di bawah naungan BUMDes tersebut terdiri atas UMKM, Pariwisata, Pengolahan Sampah, Pengelolaan Air, Ekonomi Kreatif, dan Agribisnis Pertanian serta Perikanan. Kegiatan tim DM pada pengembangan unit usaha ini mencakup pengembangan Unit Usaha UMKM, Pariwisata, Pengolahan Sampah dan pengembangan Potensi Kopi Arabika. Pengembangan unit usaha UMKM sendiri dilakukan dengan memberikan arahan untuk pembuatan produk turunan jeruk berupa Sari Buah dan Permen Jelly, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi rendahnya nilai jual akan buah jeruk saat terjadinya panen raya. Untuk unit usaha Pariwisata dilakukan pembuatan paket wisata dengan bekerja sama dengan mitra serta melibatkan petani dalam prosesnya sehingga pendapatan petani juga bisa meningkat.
Pengembangan Unit Pengolahan Sampah sendiri masih pada tahap rencana pembangunan Tempat Pengolahan Sampah terpadu (TPST) yang akan dibangun pada tahun 2022 oleh pemerintah sehingga Desa Bocek bisa menjadi salah satu desa dengan 0% sampah, serta telah direncakan untuk dilakukan kunjungan ke TPA Sampah yang berada di wilayah Talangagung sebagai bentuk referensi kegiatan untuk pengolahan sampah di Desa Bocek. Untuk pengembangan Potensi Kopi Arabika sendiri masih dalam tahap pencarian pendanaan untuk membangun perkebunan kopi arabika yang baik dan layak, mengingat potensi kopi arabika yang bisa tumbuh subur dan memiliki nilai jual yang tinggi saat ini, sangat disayangkan apabila potensi tersebut dibiarkan begitu saja, selain itu juga tujuan lain dari pengembangan potensi kopi arabika sendiri adalah sebagai bentuk konservasi hutan untuk tanah gundul yang ada di wilayah tersebut.
Rencana jangka panjang dari pelaksanaan program DM ini adalah menjadikan Desa Bocek sebagai desa yang memiliki BUMDes sendiri dan berharap dapat terwujud peningkatan pedapatan Desa Bocek serta kesejahteraan dari masyarakatnya dengan adanya BUMDes yang bisa menaungi kegiatan usaha di desa. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian secara berurutan meliputi kegiatan sosialisasi dan proses pembuatan Profil BUMDes serta produk UMKMnya dengan anggota yang bertanggung jawab pada bidang tersebut. Sasaran kegiatan pengabdian ini yaitu terwujudnya BUMDes yang handal dan bisa memanfaatkan potensi yang ada di Desa Bocek. Sebelum kegiatan pengabdian dilakukan tim DM dan mahasiswa KKN terlebih dahulu melakukan proses vaksinasi, menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, dan menghindari kegiatan yang mengadakan perkumpulan lebih dari 5 orang, hal ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan Virus Covid-19 pada saat kegiatan berlangsung. (sdk)