KANAL24, Surabaya – Atlet atletik diharapkan menjaga kondisi jelang pelaksanaan Pekan Olahrara Nasional (PON) XX di Papua. Mereka diminta untuk menjauhi kerumunan, bahkan diiumbau untuk tidak jalan-jalan ke mall. Sebab multi event terbesar di Indonesia itu akan dimulai dalam hitungan minggu.
Cabang olahraga (cabor) atletik akan dipertandingkan di Stadion Atletik Mimika. Venue ini terletak di kawasan Mimika Sport Complex. Berkekuatan lebih dari 30 atlet, tim atletik Jatim ditarget enam medali emas oleh KONI Jatim. Target itu selaras dengan hasil PON XIX di Jawa Barat (Jatim) dan Kejuaraan Nasional (Kejurnas)
“Kalau semuanya berjalan sesuai rencana, kami bisa meraih enam medali emas dari nomor lempar dan nomor lari,” ucap Nurhasan, manajer tim atletik sekaligus Ketua Pengprov PASI Jatim. “PASI dan KONI Jatim sudah mempersiapkan diri sesuai harapan Gubernur dan masyarakat Jawa Timur Kami berkomitmnen untuk menjaga harapan itu,” imbuhnya melalui siaran pers, Kamis (9/9/2021).
Dalam beberapa pekan terakhir Nurhasan gencar menyambangi sentra pelatihan atlet atletik Jatim, yakni di Malang, Tulungagung, Surabaya, dan Sidoarjo. Dalam waktu dekat, Nurhasan akan menyambangi atlet Jatim yang berlatih di Kediri. “Selain memberi motivasi, juga mengontrol latihan mereka selama ini. Selain itu, untuk melihat persiapan terakhir teman-teman. Sebab atletik Jatim akan berangkat ke Papua pada 29 September nanti,” ungkap Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut.
Ketika bertemu dengan para atlet Jatim itu, Nurhasan berpesan untuk menjaga kondisi. Semuanya harus sehat agar bisa tampil maksimal di PON nanti. Tak lupa ia juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan. Sebab, jika sampai ada yang terpapar Covid-19 pada masa-masa krusial ini, maka kerja keras di latihan menjadi sia-sia.
“Mereka sudah mempersiapkan diri selama lebih dari empat tahun. Jangan sampai ada yang terpapar Covid-19 saat akan bertanding di PON. Ini penting. Harus tetap tangguh dan harus waspada. Untuk sementara jangan main ke mal dulu. Kalau terpapar, risikonya bisa fatal,” tegas Nurhasan. (sdk)