KANAL24, Malang – Kampung Cempluk kembali menggelar “hajatan” kebudayaan bernama Kampung Cempluk Festival (KCF) ke 11. KCF ke 11 diselenggarkana secara virtual karena Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. KCF virtual akan dilaksanakan pada hari Sabtu (18/9/2021) oleh pemuda di Kampluk Cempluk, Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Penggagas Festival Kampung Cempluk, Redy Eko Prasetyo mengatakan terselenggaranya KCF sebagai salah satu bentuk keberlangsungan gelaran seni budaya lokal yang sudah dilakukan sejak 2010.
“Salah satu bentuk eksistensi tersebut dibuktikan dengan terselenggaranya acara festival kampung atau bisa disebut juga sebagai hari raya kebudayaan Kampung Cempluk,” kata Redy, Selasa,(14/9/2021).
KCF ke 11 menghadirkan pertunjukan seni budaya dari beberapa daerah di Indonesia seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Bali, Sulawesi, dan Yogyakarta hingga internasional seperti New Zealand, Prancis, dan Amerika. Total ada 30 penyaji yang akan menampilkan berbagai kesenian, diantaranya kesenian musik, instalasi, video animasi, dan tari akan menyemarakkan KCF Ke 11 yang digelar secara virtual. Virtualisasi tampilan dilakukan oleh tim kreatif Holution Studio Malang dari Universitas Brawijaya Technologi (UB Tech) dengan menampilkan bentuk kampung masa depan.
Adapun tema yang dipilih pada Kampung Cempluk Festival ke 11 tahun ini adalah “Meluaskan Pandangan serta Mempertajam Pikiran”. Tema ini dicuplik dari salah satu kalimat yang pernah diucapkan oleh salah satu Bapak Pendiri Bangsa, Bung Hatta. Tema ini dipilih dengan harapan masyarakat di kampung di fase adaptasi pandemi Covid-19 ini, dapat membangun cakrawala berpikir masyarakat untuk melakukan tindakan-tindakan yang lebih produktif. Menumbuhkan imunitas kebangsaan dimulai dari kampung-kampung.
“Tema ini mendorong pola baru untuk tetap mempertajam mata dan pikiran, serta kepekaan kolektif terhadap sesama warga kampung. Kolaborasi dan gotong royong harus tetap dilindungi, dijaga, dan diberdayakan sebagai kearifan lokal kampung,”jelas pengurus Majelis Wilayah Kahmi Jatim ini.
Festival akan berlangsung dalam dua sesi. Sesi pertama dimulai pukul 13.00 WIB dengan acara obrolan kampung bersama para pembakti kampung melalui platform zoom. Sesi kedua dimulai pukul 19.00 hingga 23.00 WIB.
Di tahun ke 11 ini, KCF diharapkan menjadi representatif kampung pilar utama di Indonesia sebagai bagian penting melakukan aktifitas produktif yang dilakukan secara kolektif dengan mengintegrasikan tekonologi informasi dan komunikasi. Kampung bukan hanya sekedar ruang, namun menjadi episentrum geliat gerakan kreatif dan produktif. (Meg)