KANAL24, Malang – Wilayah geografis Indonesia yang rawan bencana membutuhkan sarana dan peralatan yang memadai dalam proses evakuasi bencana alam. peralatan tersebut harus dapat digerakkan dengan cepat dan mampu memberikan pertolongan pertama terhadap korban sebelum tim yang lebih besar sampai di lokasi bencana. Dengan demikian maka penanaganan terhadap korban bisa dilaksanakan dengan lebih cepat dan mengurangi dampak yang lebih fatal bagi korban.
Sarana dan peralatan tersebut yang menjadi gambaran penanganan evakuasi bencana masa depan bagi Tim Gatotkaca UB dengan merancang Safety Drone System berbasis artificial intelligent.
“Kami merancang melalui Program Kreatifitas Mahasiswa bidang GFK yaitu sarana mobile dengan dilengkapi drone untuk evakuasi bencana,” kata Hilmy Rayhan, Rabu (15/9/2021).
Safety Drone System ini terdiri dari unit mobil pengendali yang berfungsi sebagai mobil komando drone dan juga shelter berjalan yang membawa dua jenis drone. Jenis drone tersebut terdiri dari main drone sebagai drone utama untuk evakuasi yang mengeluarkan mini robot mobile berisi kotak obat-obatan dan sarana lainnya dan mix drone sebagai drone pendukung.
“Drone ini sudah terisi sistem algoritma join different yang mampu melacak keberadaan korban bencana,” lanjutnya.
Sedangkan drone pendukung lainnya dapat mengirimkan kotak berisi perahu karet atau juga kotak obat-obatan sehingga pada bencana seperti tsunami atau gunung meletus korban dapat langsung tertolong pada tahap pertama.
Dalam kesempatan yang sama Awal Nurfaizi anggota tim Gatotkaca lainnya menjelaskan bahwa ketika terjadi sebuah bencana maka peringatan pertama akan masuk ke BMKG yang diteruskan kepada BNPB. Dari BNPB inilah kemudian perintah untuk terlibat dalam evakuasi masuk ke pusat kendali Safety Drone System yang kemudian akan meluncurkan mobil shelter sesuai dengan titik terdekat bencana.
“Jadi dalam prakteknya nanti Safety Drone System ini sudah terkoordinasi dengan BMKG dan BNPB tidak bergerak sendiri namun sudah terintegrasi dengan sistem penanganan bencana pemerintah,” pungkas nya. (sdk)