KANAL24, Jakarta – Pengembangan Bandara Internasional Kualanamu meliputi tiga proyek infrastruktur yaitu Airport City yang terdiri dari hotel, convention hall, lapangan golf & driving range, theme park, retail, dan rumah sakit (luas lahan 135 Ha). Kemudian E-Commerce Center Warehouse (luas lahan 2 Ha) dan Integrated Commercial Area- Factory Outlet and
MICE (luas lahan 20 Ha).
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal, Nurul Ichwan menegaskan bahwa pemerintah memberikan dukungan penuh atas pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan oleh PT Angkasa Pura Aviasi ini. Bandara adalah salah satu infrastruktur vital dalam sektor transportasi yang berdampak pada sistem konektivitas dan logistik.
Pertumbuhan penumpang, pesawat, dan kargo perlu diimbangi dengan sistem dan infrastruktur bandara yang terintegrasi dengan teknologi dan sarana-prasarana pendukung yang memadai serta konsep airport city.
“Kami sangat mengapresiasi semangat PT Angkasa Pura Aviasi dalam melakukan sosialisasi peluang investasi yang dimilikinya di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini. Pelayanan infrastruktur bandara yang dapat meningkatkan iklim investasi sangat dibutuhkan, terutama pada kondisi bisnis bandara yang sedang turun,” ujar Nurul dalam keterangannya, Jum’at (17/9/2021).
Direktur PT Angkasa Pura Aviasi, Haris menyampaikan bahwa pihaknya saat ini dalam tahap mencari mitra strategis untuk mengelola dan mengembangkan Bandara Internasional Kualanamu. Mitra strategis nantinya akan menjadi pemegang saham maksimal 49 persen di PT Angkasa Pura Aviasi, sementara sebesar 51 persen saham akan dikuasai Angkasa Pura II.
Haris meyakinkan bahwa model pengembangan bandara ini akan menguntungkan dan mengakselerasi peningkatan bisnis kebandarudaraan Indonesia. Keuntungan dari strategic partnership ini adalah masuknya Foreign Direct Investment (FDI) ke Indonesia yang terdiri dari Capex Commitment dan Upfront Payment.
“Seluruh industri penerbangan tentunya sangat terdampak di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti ini, namun tidak menyurutkan kami selaku anak usaha plat merah yang diberi mandat dalam mencari mitra strategis dalam mengembangkan lahan Bandara Internasional Kualanamu menjadi lahan komersial terpadu,” ujar Haris.
Ke depannya, kapasitas terminal penumpang Bandara Internasional Kualanamu akan ditingkatkan hingga mencapai 40 juta penumpang per tahun. Pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) Level 3 sekarang, bandara ini melayani penumpang sekitar 2 ribu sampai dengan 3 ribu penumpang per harinya. Sedangkan di masa normal dapat melayani penumpang berkisar 9-11 juta penumpang per tahun.(sdk)