KANAL24, Malang – Guna mendukung Pemerintah dalam percepatan pelaksanaan program vaksinasi, pada hari Sabtu (18/9/2021) Universitas Brawijaya bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Ikatan Alumni UB (IKA UB) dan Badan Usaha Kesehatan UB menggelar kembali vaksinasi Covid-19 bertempat di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya.
Vaksinasi ini merupakan yang ke 8 kali diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya dan ke 3 kali diselenggarakan oleh IKA UB. Total vaksin yang telah diberikan dari UB kurang lebih 19.000 dan dari IKA UB sebanyak 15.000 dosis.
Direktur Badan Usaha Kesehatan UB, Prof. Djanggan Sargowo mengatakan pada vaksinasi masal ini, kuota yang disediakan sebanyak 8.000 dosis. Adapun sasaran vaksinasi yakni mahasiswa, alumni, keluarga sivitas akademika, dan masyarakat sekitar UB. Vaksinasi ini digelar selama 4 hari, mulai dari tanggal 18 hingga 21 September 2021 dengan 2.000 dosis vaksin per hari.
“Jenis vaksin yang diberikan adalah AstraZeneca. Kita harapkan masyarakat sadar bahwa vaksinasi mempunyai tujuan yang mulia, membuat kekebalan tubuh, untuk menghindari covid-19 dan agar tidak mudah tertular. Kami juga menghimbau kepada peserta vaksinasi untuk melakukan seluruh prosedur dengan teratur, mulai dari registrasi, verifikasi, cek tensi dan suhu tubuh, screening kemudian menunggu giliran untuk divaksin dan setelah itu di observasi, serta jangan lupa untuk selalu tertib menaati protokol kesehatan selama proses vaksinasi,” jelas Guru Besar FK UB tersebut.
Sementara itu, Ketua IKA UB, Prof. Ahmad Erani Yustika mengatakan program vaksinasi merupakan salah satu program yang dilaksanakan IKA UB dalam upaya penanggulangan Covid-19 selama beberapa bulan ini. Vaksinasi pertama dilakukan untuk 2.000 dosis di Malang Raya, kemudian di Jakarta 5.000 dosis, dan vaksinasi ketiga untuk alumni dan masyarakat sebanyak 8.000 dosis.
“Kegiatan vaksinasi ini bisa membangkitkan kesadaran warga untuk vaksinasi. Karena dengan vaksinasi aktifitas sosial, ekonomi, pendidikan, bisa dipulihkan kembali. Sehingga vaksinasi ini memiliki kepentingan yang sangat startegis,” kata Erani.
Pada pelaksanaan vaksinasi ini, tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang terlibat berjumlah kurang lebih 200 orang yang terdiri dari nakes RS UB, nakes Klinik UB, dosen di FK UB, serta tenaga penunjang dari civitas akademika UB. (Meg)