KANAL24, Surabaya – Atlet renang Jawa Timur sudah siap bersaing di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Papua. Tim Jatim akan diperkuat 14 atlet untuk disiplin kolam, serta enam atlet di disiplin renang perairan terbuka. Skuad renang Jatim akan menggabungkan para perenang senior dengan atlet-atlet muda.
Beberapa nama perenang yang tampil di PON XIX 2016 di Jawa Barat (Jabar), tetap menjadi tumpuan di Papua. Sebut saja Ressa Kania Dewi, Glen Victor Susanto, Patricia Yosita Hapsari, Nurul Fajar Fitriyani, serta Adinda Larasati Dewi. Glen, Nurul, dan Adinda kini berstatus atlet Pelatnas.
“Kalau dari catatan waktu, yang cukup melegakan adalah perenang senior. Kondisinya sudah mulai membaik. Semula kami khawatir catatan waktu mereka tidak bisa kembali. Tapi dalam evaluasi terakhir di Jakarta Open, mereka sudah mendekati personal best time-nya,” bilang Chusaini Matleq, manajer tim renang Jatim, Selasa (21/9/2021)
.
Jatim datang ke Papua dengan full team. Jatim akan diperkuat 14 atlet di nomor kolam dan enam atlet renang perairan terbuka. Ressa, Adinda, dan atlet asal Gresik, Nanda Wahyu Jendro akan tampil di kedua disiplin itu. Ketika ditanya mengenai target, tim renang Jatim tidak menyebutkannya secara gamblang. Mereka beralasan bahwa pandemi Covid-19 membuat peta sedikit buram. Tim renang Jatim melakukan banyak melakukan modifikasi latihan. Pandemi juga bikin mereka sempat menjauhi kolam untuk sementara waktu.
“Hal ini juga dialami daerah lain. Siapa yang paling inovatif selama pandemi ini, itulah yang nanti bisa unggul di PON. Siapa pun itu,” kata Ketua Umum Pengprov PRSI Jatim, Riswanda Tarsoni Ade. Dalam PON XIX 2016 di Jabar, Jatim hanya menjadi runner-up dengan perolehan 9 emas, 11 perak, dan 13 perunggu. Tuan rumah menduduki ranking pertama dengan 17 emas, 10 perak, dan 10 perunggu. Sementara DKI Jakarta membuntuti di ranking ketiga dengan 7 emas, 11 perak, dan 9 perunggu.
“Kami sudah persiapan sebaik mungkin selama hampir lima tahun ini. Kini kami melakukan program tapering. Volume latihan mulai diturunkan secara perlahan, tapi intensitas tetap tinggi. Dengan harapan mereka berada dalam peak performance saat pertandingan. Mereka bisa meledak di PON,” jelas Riswanda. (sdk)