KANAL24, Malang – Setelah tahun lalu melakukan pelatihan membatik bersama tim Pelanusa di Dusun Sumberwangi, Doktor mengabdi yang diketuai oleh Sri Palupi Prabandari, SE, MM., Ph.D kembali di Dusun Sumberwangi, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Tahun 2021 ini kembali memberikan pelatihan menjahit kepada ibu-ibu dengan tim dari Pelanusa (Pelangi Nusantara) pada tanggal 11-12 September 2021.
Pelatihan pertama dilaksanakan pada tanggal 11 September dibuka oleh Sri Palupi Prabandari, SE., MM., Ph.D selaku ketua kegiatan. Kegiatan pelatihan diisi oleh tim pelanusa yaitu Endahing Noor Wulandari dan Endahing Noor Suryanti bersama mahasiswa KKN Tematik Universitas Brawijaya.
“Tahun ini kami kembali fokus di Sumberwangi untuk melanjutkan apa yang tahun lalu telah dilakukan yaitu pelatihan menjahit bersama ibu-ibu PKK,” kata Sri Palupi, Kamis (23/9/2021).
Kegiatan pelatihan menjahit ini bertujuan untuk meningkatkan skill masyarakat Dusun Sumberwangi dalam mengolah kain batik menjadi sebuah produk supaya, bisa lebih mempunyai daya tarik serta nilai jual yang tinggi. Pelatihan ini dibuat supaya masyarakat Dusun Sumberwangi tidak hanya memanfaatkan hasil dari bertani dan berkebun sebagai pemasukan.
Kegiatan pertama pada pelatihan menjahit, ibu-ibu Dusun Sumberwangi diajarkan teknik membuat sarung bantal oleh tim Pelanusa dan dilanjutkan dengan mengajarkan cara membuat tote bag serta teknik menganyam tulisan diatas tote bag. Selain itu juga diajarkan teknik menjahit untuk membuat tempat tissue.
Sedangkan pada pertemuan kedua yaitu pada tanggal 12 september ibu-ibu sudah mulai belajar untuk membuat taplak meja dan produk 3 in 1 untuk tempat tissue kering, tissue basah sekaligus tempat hand sanitizer. Produk yang sedang di jahit oleh ibu-ibu ini memang sedang hits di kalangan masyarakat dan banyak juga orang yang membutuhkannya pada saat pandemi seperti ini. Kegunaan dari produk 3 in 1 ini memang memudahkan kita untuk membawa tissu basah, tissue kering dan hand sanitizer dalam 1 tas kecil yang terlihat praktis dan elegan untuk dibawa.
Sehingga tidak perlu membawa tissue kering, tissue basah dan hand sanitizer dalam keadaan terpisah karena itu akan sangat merepotkan dan tidak praktis. Dan dengan adanya produk 3 in 1 juga tetap menjaga kehigenisan dari tissue kering, tissue basah dan hand sanitizer tersebut.
Tim Pelanusa tidak hanya mengajarkan teknik menjahit untuk membuat sebuah produk tapi juga mengajarkan kepada ibu-ibu disana agar mengerti untuk menentukan harga jual dari sebuah produk sehingga, mereka nantinya dapat mengetahui seberapa banyak keuntungan yang akan mereka dapatkan dari penjualan produk batik mereka dan dengan harapan diajarkannya ibu-ibu disana mengerti tentang harga jual agar tidak mengalami kerugian. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan bisa lebih meningkatkan perekonomian masyarakat Dusun Sumberwangi. Dan semoga kualitas produk yang dibuat oleh ibu-ibu di Dusun Sumberwangi bisa semakin meningkat dan dapat bersaing di pasaran.(sdk)