KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan melanjutkan proses kenaikan jangka pendek, setelah di akhir pekan lalu ditutup menguat 0,03 persen ke level 6.144.
Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, laju IHSG telah menguji resistance upper bollinger bands, pasca bergerak whipsaw pada pertengahan pekan lalu di level support lower bollinger bands dan Moving Average 200-Day (MA200).
“Arah pergerakan masih cenderung positif dalam pola uptrend jangka menengah, dengan target resistance selanjutnya berada di kisaran 6.150-6.200,” kata Lanjar, di Jakarta, Senin (27/9/2021).
Lanjar menyebutkan, sejauh ini indikator Stochastic terkonsolidasi positif yang mendekati area jenuh beli. “Sehingga, secara teknikal laju IHSG berpotensi melanjutkan penguatan, dengan rentang support-resistance di level 6.106-6.198,” ujarnya.
Nah, di tengah potensi penguatan IHSG pada perdagangan hari ini, Lanjar menyodorkan sejumlah saham yang bisa dicermati pelaku pasar, yakni ANTM, ASII, BFIN, CPIN, HOKI, ICBP,
MCAS, SMGR, SMRA, TBIG dan TINS.
Perkiraan senada juga disebutkan dalam riset PT Artha Sekuritas Indonesia, bahwa pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini akan kembali menguat. Saat ini rentang support-resistance berada pada level 6.123-6.166 dan 6.104-6.197.
“Secara teknikal, candlestick membentuk higher high dan higher low, serta indikator Stochastic telah mencapai area overbought yang mengindikasikan masih bisa menguat, namun dengan rentang terbatas,” demikian disebutkan dalam riset Artha Sekuritas.
Selain itu, Artha Sekuritas juga menilai pergerakan IHSG masih akan dibayangi sentimen terkait informasi terbaru dari The Fed mengenai sinyal tapering-off yang akan dimulai sejak November 2021 sampai pertengahan tahun depan.
Maka, Artha Sekuritas merekomendasikan agar investor bisa mempertimbangkan saham ERAA dengan kisaran target price di level Rp660-680 (Stop Loss: Rp610) dan saham WIKA dengan rentang target price di posisi Rp1.225-1.250 (Stop Loss: Rp1.135). “Breakout resistance berpotensi melanjutkan penguatan”.(sdk)