KANAL24, Jakarta – Pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini berdampak pada kinerja perusahaan BUMN. Akibatnya setoran BUMN ke negara dalam bentuk pajak, dividen dan Penerima Negara Bukan Pajak (PNBP) diproyeksikan mengalami penurunan.
Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan bahwa estimasi pemasukan negara dari BUMN akan mencapai Rp 30 triliun-Rp35 triliun. Angka proyeksi ini lebih rendah dari perkiraan semula sebesar Rp40 triliun. Dikatakan bahwa hampir 90 persen BUMN terkena dampak pandemi sehingga pendapatannya mengalami penurunan yang pada akhirnya berimbas pada kontribusi ke negara.
“Paling tidak pada 2021 (kontribusi) sedikit lebih rendah atau stagnan dulu, tapi ke depan ada peningkatan. Kami targetkan tahun depan dividen berada di angka Rp35,6 triliun,” ujar Erick Thohir dalam keterangannya, Rabu (29/9/2021).
Diakui Erick bahwa target dividen BUMN ke negara tahun depan tetap masih rendah bila dibandingkan dengan kondisi sebelum Covid-19. Tercatat, sejak 2010-2019 total dividen yang dikontribusikan BUMN mencapai Rp377,8 triliun dan penerimaan pajak sebesar Rp1.518,7 triliun. Sementara, sepanjang 2020 kontribusi BUMN ke negara mencapai Rp375 triliun.
“Kontribusi itu (tahun 2020) terdiri dari pajak, dividen dan PNBP,” pungkas Erick.
Saat ini selain pandemi, BUMN juga terus melakukan berbagai terobosan agar perusahaan pelat merah ini semakin efisien dan kompetitif. Salah satunya dengan pembentukan holding berbagai BUMN sesuai sektor dan menutup BUMN yang merugi. Tercatat sebanyak 7 BUMN dalam persiapan untuk di tutup dan digabung dengan perusahaan lainnya. (sdk)