KANAL24, Jakarta – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan kembali melemah, setelah kemarin berakhir di zona merah dengan penurunan 0,15 persen ke level 6.113.
Menurut analis PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, saat ini pelaku pasar sedang mencermati krisis listrik di China yang berakibat pada pembatasan produksi oleh sejumlah eksportir. Sehingga, kondisi ini akan mengancam ketersediaan pasokan dan akan mendorong kenaikan inflasi secara global.
Sementara itu, dari dalam negeri terdapat sejumlah sentimen positif terkait berbagai stimulus perlindungan sosial dan kebijakan pajak yang ditanggung pemerintah. Maka, langkah pemerintah ini diharapkan mampu meningkatkan konsumsi masyarakat.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang untuk bergerak melemah terbatas dan di-trading-kan pada kisaran level 6.060-6.149,” kata Nico Demus dalam riset Pilarmas Sekuritas, di Jakarta, Rabu (29/9/2021).
Lebih lanjut dia menyampaikan, Pilarmas Sekuritas merekomendasikan investor agar mempertimbangkan akumulasi pembelian pada saham CTRA (875-985), BSDE (965-1.035) dan MPPA (965-1.120).
Berdasarkan riset PT Samuel Sekuritas Indonesia, minimnya sentimen positif dari bursa saham regional maupun pasar Wall Street akan kembali menciptakan pergerakan sideways pada laju IHSG . Namun dari dalam negeri terdapat sentimen positif terkait tren penurunan kasus harian Covid-19 dan peningkatan jumlah penerima vaksinasi.
Samuel Sekuritas menyampaikan saat ini saham WSKT ditopang oleh sentimen terkait rencana Penyertaan Modal Negara (PMN) dan rights issue yang merupakan bagian dari delapan program reformasi perseroan.
Setelah realisasi PMN dan rights issue, nilai ekuitas akan menjadi Rp21,7 triliun, dengan debt to equity ratio menjadi 3,68x dari sebelumnya (6.12x). Adapun Target Price
WSKT berada di level Rp1.400.
Riset Samuel Sekuritas juga menyarankan kepada investor untuk mencermati harga saham ADRO yang secara year-to-date di 2021 sudah menguat 6,3 persen, namun masih cenderung tertinggal dari ITMG dan HRUM. (sdk)