KANAL24, Surabaya – Pada PON Papua, Jatim meloloskan dua atlet angkat berat yakni Bagus dan Sulthon. Bagus akan turun di kelas 120 Kg+. Sedangkan Sulthon turun di kelas 93 Kg.
Beban berat ada di pundak kedua atlet ini. Dengan kekuatan dua atlet, KONI Jatim menargetkan satu medali emas dari 15 emas yang diperebutkan cabor ini. “KONI minta cabor angkat berat harus dapat satu emas,” ucap pelatih angkat berat Jatim, Marhasim
Pada PON Jabar, cabor angkat berat Jatim hanya meraih 1 perak dan 2 perunggu. Itu artinya, ada peningkatan target yang dibebankan KONI Jatim kepada atlet angkat berat.
Sulthon tetap menjadi tumpuan Jatim untuk meraih emas, karena dia peraih perak di PON Jabar.
Baca juga:
Sepak Takraw Jatim Raih Emas PON Papua
“Secara hitung-hitungan angka, Sulthon masih bisa bersaing dengan atlet Riau dan Kaltim,” ungkap Marhasim.
Kepala BKD Jatim Indah Wahyuni selaku pembina angkat berat menyiapkan reward bagi peraih emas. “Pasti ada dan kita pikirkan bonusnya nanti,” tegasnya, Kamis (30/9/2021).
Seperti diketahui, menjelang pelaksanaan PON, sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selalu dilibatkan dalam penanganan non teknis cabor-cabor. Di luar KONI, para pembina cabor ini diharapkan mampu menghandel kebutuhan non teknis atlet, termasuk bonus peraih medali.
Yuyun sendiri dipercaya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk membina dan sekaligus menjadi orang tua angkat cabor angkat berat selama mereka bertanding di arena PON Papua.(sdk)