KANAL24, Surabaya – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mendukung pembangunan menara 17 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim yang ditargtekan selesai dalam waktu 3 tahun.
Pelaksanaan Ground Breaking Menara 17 PWNU Jatim sendiri, memiliki Luas 2.001 m2 dan dilaksanakan di Parkir Utama Jatim I Jl. Masjid Agung Timur No 9 Surabaya, Minggu (3/10/2021).
Ia mengatakan, pelaksanaan pembangunan Menara 17 PWNU Jatim ini akan mendukung dan mewujudkan cita cita besar dari Pemprov Jatim inisiasi dari Ibu Gubernur yang mengharapkan Pusat Industri Halal bisa terwujudkan melalui Jatim.
Industri halal ini, menurutnya merupakan cita cita besar ditengah Indonesia sebagai ummat muslim terbesar dan memiliki potensi industri halal jika bisa dioptimalkan dengan baik.
“Semoga pembangunan ini memberikan keberkahan, kelancaran, kemaslahatan bagi ummat serta seluruh warga Nahdliyin dan akan mempercepat sekaligus mendorong terwujudnya industri halal di Jawa Timur,” ungkapnya.
Emil sapaan akrabnya menyebut, Pusat Industri Halal merupakan potensi besar yang harus dijadikan peluang bagi Nahdliyin guna menyejahterakan seluruh ummat muslim di Indonesia, khususnya Jawa Timur.
Menurutnya, industri halal yang ada memiliki potensi besar yang harus dilakukan keberpihakan seperti industri halal tourism, ekspor makanan dan minuman, keuangan syariah, kosmetik halal hingga industri halal pariwisata.
“Mudah mudahan dari keberpihakan bersama dari warga nahdliyin pusat industri halal bisa terwujudkan yang dimulai dari langkah kecil menuju langkah besar berikutnya, sehingga membawa barokah bagi kita semua,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuki Mustamar mengatakan, pembangunan Menara 17 ini, menjadi sebuah kebutuhan untuk lebih memajukan NU di Jawa Timur. Kyai Marzuki menjelaskan banyak kegiatan baik PWNU maupun PCNU beserta para Badan Otonom (Banom) yang memilih tempat atau gedung pelaksanaan kegiatan diluar Kantor PWNU. Oleh karenanya, lewat terwujudnya Menara 17 ini, diharapkan seluruh Banom maupun PCNU yang akan melaksanakan kegiatan, pelatihan, pengkaderan maupun hari besar keagamaan bisa dipusatkan disini.
“Jika pembangunan ini selesai, seluruh warga NU bisa menggunakan untuk tempat tempat kemasyarakatan, pengkaderan maupun kegiatan milik Banom banom yang selama ini dilakukan di hotel hotel atau gedung gedung milik instansi pemerintah,” ungkapnya. (sdk)