KANAL24, Malang – Kondisi pandemi tak meghalangi ide dan gagasan baru bagi ketiga mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian yang berkolaborasi dengan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Wahyu Dwi Ristianingrum (FTP) bersama anggota timnya Lucky Candra (FTP), Nazhif Ubaidillah (FTP), dan Primus Muhammad Ihza Kusuma (FK) yang dibimbing oleh Joko Prasetyo, STP, M.Si dosen Fakultas Teknologi Pertanian menciptakan alat sterilisasi APD bernama EVIC-STRUM.
Perwakilan tim, Wahyu Dwi Ristianingrum menuturkan penciptaan alat ini dilatar belakangi permasalahan pandemi COVID-19 yang memberikan dampak secara signifikan terhadap peningkatan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), khususnya baju hazmat oleh tenaga medis di lingkungan rumah sakit.
“EVIC-STRUM, dengan konsep inovasi berupa pemanfaatan teknologi Pulsed Electric Field (PEF) sebagai sterilisator utama yang biasanya lebih sering digunakan pada proses pengolahan industri susu sapi dan minuman olahan buah,” ungkapnya, Rabu (6/10/2021).
Lanjut, penggunaan lampu Ultraviolet-C (UV-C) pada bagian penyimpanan sebagai supporting sterilization. Komponen alat terdiri dari dua bagian utama, meliputi reactor chamber sebagai wadah utama sterilisasi baju hazmat dengan metode wet sterilization non thermal memanfaatkan larutan garam sebagai mediator penghantar listrik. Sedangkan bagian kedua merupakan UV-C Storage berfungsi sebagai tempat penyimpanan sekaligus pengeringan dari baju hazmat yang telah melewati proses sterilisasi pada reactor chamber. UV-C Storage tidak hanya dilengkapi dengan lampu ultraviolet-C tapi juga terdapat kipas filter untuk membantu proses pengeringan dari baju hazmat.
EVIC-STRUM telah berhasil direalisasikan dan diinstrumentasikan. Alat tersebut juga telah melewati beberapa serangakaian tahapan dan uji coba, hingga menghasilkan data efektivitas efisiensi sebesar 86 persen dengan daya 110 watt. Untuk memastikan bahwa tingkat keberhasilan sterilisasi dinyatakan valid, EVIC-STRUM juga melakukan uji coba sterilsiasi menggunakan paparan bakteri Staphylococcus aureus subsp. aureus Rosenbach pada beberapa sampel kain baju hazmat. Dengan melakukan pemebandingan variabel kontrol menggunakan sterilisasi konvensional klorin sesuai standar Kemenkes. Hasil yang didapat ialah EVIC-STRUM mampu melakukan sterilsasi secara valid dengan tidak ditemukannya kultur bakteri terkait pada media agar.
Penggunaan EVIC-STRUM sebagai inovasi sterilisasi baju hazmat juga memiliki banyak kelebihan, seperti penggunaan larutan garam yang secara tidak langsung dapat menjadi subsitusi cairan klorin sehingga menghasilkan limbah yang lebih ramah lingkungan, penggunaan semi-otomatis yang lebih memudahkan pengguna, dan yang sangat menarik ialah waktu sterilisasi yang hanya membutuhkan satu menit, berbeda jauh dengan sterilisasi konvensional klorin yang membutuhkan waktu sekitar dua puluh lima menit. (Meg)