KANAL24, Malang – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya menggelar diskusi bertajuk Diversifikasi Pengembangan Produk berbasis Tanaman Kopi (Coffea sp.) dalam rangka persiapan program kerja pada Program Doktor Mengabdi di Desa Pinogu, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Kamis (7/10/2021). Pada diskusi ini, Kiki Febrianto, STP., M.Phil., Ph.D sebagai pemateri menyampaikan kopi dikenal sebagai produk hasil tanaman yang memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, bahkan limbah-limbah hasil pengolahan kopi juga demikian.
Menurutnya, ada empat varian kopi dominan, yakni Arabika, Ekselsa, Liberika, dan Robusta. Tetapi bagi selera lidah masyarakat Indonesia pada umumnya terhadap jenis kopi, dirasa lebih cocok ke kopi Arabika maupun Robusta. Selain kopi, masyarakat Indonesia juga gemar mengonsumsi teh. Kiki mengatakan berdasarkan kajian literatur yang diolah menggunakan wordcloud, informasi yang kita peroleh selain kopi, juga lebih banyak merujuk ke kulit maupun teh daunnya. Cherry atau coffee husk yang menjadi cikal bakal biji kopi dihasilkan dari metode pengolahan kopi dengan sistem dry-method atau pengeringan dinilai relatif minim dalam menghasilkan limbah.
“Dari wordcloud tersebut, kita bisa berinovasi dengan salah satu produk olahan kopi, yakni Teh Kahwa. Produk ini bisa dibuat dengan cara tradisional dengan mempertimbangkan bahwa daun kopi tersebut mengandung senyawa-senyawa yang anti oksidan. Pembuatan Teh Kahwa yang kandungan zat kafeinnya cukup rendah ini bisa dikolaborasikan dengan bahan silverskin dan husk,” jelasnya.
Lanjut, menurut hasil riset, Teh Kahwa berfungsi sebagai anti inflamasi, anti diabetes, yang memiliki rasa pahit dengan cita aroma daun segar yang kuat. Dalam pengolahannya, sebelum menjadi produk Teh Kahwa, daun kopi diolah melalui 5 tahap proses, yakni proses pelayuan daun, pengecilan ukuran, fermentasi, pengeringan, dan pengemasan. Sedangkan, jika ingin menambah flavour (cita rasa) pada Kopi Teh Kahwa, bisa dipadukan dengan husk kopi.
Silverskin yakni kulit ari atau kulit perak didapatkan dari lapisan kulit terakhir buah kopi yang melindungi secara langsung biji hijau kopi setelah melalui proses roasting. Silverskin juga berfungsi sebagai peningkat adrenalin dan kewaspadaan serta dapat dilibatkan dalam proses pembuatan roti.
Dengan diadakan persiapan ini, diharapkan program kerja yang akan mahasiswa jalankan selama KKN akan memberikan manfaat untuk warga desa Pinogu, serta memunculkan kreativitas mahasiswa. (Meg)