KANAL24, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) pusat mencatat, berdasarkan provinsi asal barang, ekspor Indonesia pada Januari – September 2021 terbesar kedua berasal dari Jawa Timur. Yakni sebesar 16,93 miliar dollar AS (10,31 persen), setelah Jawa Barat yang menempati urutan pertama dengan nilai 24,67 miliar dollar AS (15,02 persen). Kemudian diikuti Kalimantan Timur posisi ketiga dengan nilai 16,11 miliar dollar AS atau (9,80 persen).
“Nilai ekspor Indonesia September 2021 mencapai 20,60 miliar dollar AS atau turun 3,84 persen dibanding ekspor Agustus 2021. Dibanding September 2020 nilai ekspor naik sebesar 47,64 persen,” ujar Kepala BPS, Margo Yuwono, dalam rilisnya Senin (18/10/2021).
Sementara ekspor nonmigas September 2021 mencapai 19,67 miliar dollar AS turun 3,38 persen dibanding Agustus 2021, namun naik 48,03 persen dibanding ekspor nonmigas September 2020.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–September 2021 mencapai 164,29 miliar dollar AS atau naik 40,38 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor nonmigas mencapai 155,46 miliar dollar AS atau naik 39,84 persen.
Penurunan terbesar ekspor nonmigas September 2021 terhadap Agustus 2021 terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewani/nabati sebesar 1,233 miliar dollar AS (30,45 persen). Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar 286,2 juta dollar AS (16,24 persen).
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–September 2021 naik 35,40 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 6,37 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 76,29 persen.
Ekspor nonmigas September 2021 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu 4,54 miliar dollar AS disusul Amerika Serikat 2,34 miliar dollar AS dan Jepang1,54 miliar dollar AS dengan kontribusi ketiganya mencapai 42,83 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar 3,53 miliar dollar AS dan 1,58 miliar dollar AS.(sdk)