KANAL24, Malang – Kabar menggembirakan datang dari sektor pertanian di Indonesia. Di saat isu perlunya regenerasi petani menguat ternyata jumlah petani dari generasi milenial meningkat. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Perhepi Prof. Bustanul Arifin dalam sesi webinar Forum Rektor Indonesia,Sabtu (23/10/2021).
“Ini saya tampilkan data bersumber dari Sakernas-BPS 2021 ternyata jumlah petani dari generasi milenial meningkat baik di desa maupun perkotaan,” kata Bustanul.
Dari data tersebut terlihat pada tahun 2017 petani milenial di desa sejumlah 10.711.783 dan di kota sebanyak 1.693.525. pada tahun 2020 jumlah petani milenial di pedesaan berkurang menjadi 10.053.066 namun di kota naik menjadi 2.131.743.
Hal ini menurut ketua umum Perhepi dapat menjadi harapan adanya regenerasi petani di Indonesia. Bustanul mengakui walaupun ada perbedaan karakter antara generasi milenial dan generasi sebelumnya dalam bertani namun data ini menjadi angin segar bagi dunia pertanian Indonesia yang menunjukkan bahwa sektor pertanian akan tetap bertahan dan mampu berkembang.
“Memang gaya dan pemikiran pertanian generasi milenial berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka banyak memanfaatkan lahan sempit dengan bantuan teknologi untuk bertani, namun ini bagus dan menjadi harapan bagi sektor pertanian Indonesia,” lanjutnya.
Peran generasi milenal dengan jumlah yang sangat banyak saat ini memang tidak bisa dipandang sebelah mata saat ini. Tentunya potensi mereka saat ini harus dirangkul untuk bangga menjadi petani dan mampu berpola pikir korporasi dalam mengelola pertanian. Untuk itu menurut Bustanul perlu langkah untuk memperkuat ekosistem pertanian dengan salah satunya merangkul generasi milenial.
“Saat ini kolaborasi semua pihak sangat diperlukan untuk memperkuat ekosistem pertanian di Indonesia agar menjadi semakin kuat dan mampu menarik perhatian generasi milenial untuk terlibat di dalamnya,” pungkas Bustanul.(sdk)